GridKids.id - Saat pandemi virus corona, kita diwajibkan untuk belajar dari rumah atau melalui daring.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19.
Untuk bisa melakukan pembelajaran dari rumah, pastinya kita membutuhkan internet. Sayangnya, enggak semua siswa punya layanan internet di rumah.
Nah, rupanya warung kopi yang satu ini tahu betul permasalahan para pelajar tersebut.
Warung kopi atau biasa disingkat warkop, identik sebagai tempat nongkrong yang merakyat dan digemari berbagai kalangan.
Selain menyajikan kopi dan aneka makanan untuk pengunjungnya, warkop masa kini juga dilengkapi fasilitas jaringan internet wifi.
Hal ini agar pengunjung semakin betah berlama-lama di Warkop.
Namun, ada yang unik dari salah satu warkop di Surabaya, Jawa Timur ini, Kids.
Enggak cuma jadi tempat nongkrong, warkop ini juga menyediakan akses internet dan teh hangat gratis bagi siswa yang belajar online.
Warkop Pitulikur, yang berlokasi di Jalan Bagong Tambangan No. 32, Surabaya, mulai memberikan fasilitas tersebut setelah dimulainya pembelajaran daring di tahun ajaran 2020/2021.
Baca Juga: Demi Cegah COVID-19, Dokter Sarankan Restoran untuk Tak Memutar Lagu, Ini Alasannya
Ingin Membantu Pelajar
Pemilik Warkop Pitulikur Husin Ghozali, biasa dipanggil Cak Cong, mengatakan, ide pemberian fasilitas bagi pelajar itu didasari rasa keprihatinannya.
Yaitu saat melihat para pelajar yang harus mengikuti pembelajaran daring setiap hari, padahal harga kuota internet yang dibutuhkan tentu enggak murah.
"Saya juga wali murid, jadi ikut merasakan itu, banyak keluhan orang tua di grup kelasnya anak-anak. Saya kemudian mempunyai inisiatif sendiri gimana caranya agar warkop saya ini bisa dipakai untuk belajar," kata Cak Cong saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/7/2020).
Ia merasa tergerak untuk membantu para pelajar yang kesulitan mengakses internet, tujuannya adalah agar mereka enggak tertinggal dengan teman-temannya yang lain.
"Covid-19 belum selesai, proses belajar-mengajar ya jangan sampai terhambat lah. Walaupun dengan kondisi sulit seperti ini, tetap harus belajar, itu saja," kata Cak Cong.
Protokol Kesehatan
Ia juga menyadari kalau bahaya pandemi virus corona masih mengintai. Karena itu, ia menerapkan protokol kesehatan yang ketat di warkopnya.
Salah satunya adalah membatasi jumlah pengunjung.
Kalau sebelumnya Warkop Pitulikur bisa menampung lebih dari 100 pengunjung, sekarang Cak Cong cuma membatasi pengunjung yang datang maksimal 50 orang.
"Kita punya konsep Tri Wani dengan teman-teman Bonek (Bondo Nekat, suporter klub Persebaya Surabaya) itu. Wani cuci tangan, wani nganggo masker, lan wani njaga jarak. Kita terapkan itu dengan ketat, supaya adik-adik belajarnya enggak terganggu dan menunjukkan kalau warkop itu bukan tempat penyebaran virus," kata Cak Cong.
Hal itu ia lakukan karena ingin menyampaikan pesan kalau belajar bisa dilakukan di mana saja, sekaligus untuk menunjukkan kalau warkop bukanlah tempat penyebaran virus.
Baca Juga: Inilah Rahasia Mengapa Mi Instan Buatan Warkop Lebih Enak Daripada Buatan Sendiri, Pantas Saja Nagih
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar