GridKids.id - Setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk dapat melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya adalah untuk konsumsi dan membersihkan diri.
Air sumur merupakan salah satu sumber air bersih yang biasa dimanfaatkan oleh banyak orang.
Apakah di rumahmu juga memanfaatkan air sumur atau air tanah, Kids?
Oleh karena perannya yang sangat besar, kita harus memperhatikan kualitas air yang biasa kita gunakan.
Sebab, kondisi air yang buruk bisa menjadi sarang bakteri dan berbahaya jika digunakan.
Beberapa jenis bakteri di air yang kualitasnya buruk bisa menyebabkan berbagai penyakit.
Untuk menghindarinya, kita simak ciri-ciri air tanah yang sehat dan aman digunakan berikut ini, yuk!
1. Jernih
Ciri-ciri pertama untuk mengenali kualitas air adalah kejernihan air.
Kalau air tanah tampak keruh berarti air tersebut telah terkontaminasi lumpur.
Air yang keruh enggak layak untuk digunakan, terlebih lagi untuk dikonsumsi misalnya diminum atau dimasak.
Meski begitu, air yang tampak jernih juga belum tentu bersih dan layak digunakan, lo.
Tapi, memeriksa kejernihan air adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk menilai kualitas air tanah, Kids.
2. Tak Berwarna
Apakah kamu pernah melihat air yang berwarna, Kids?
Ada air tanah yang berwarna kuning atau hijau. Jika berwarna seperti itu, maka kondisinya lebih parah dari air keruh.
Air yang berwarna sangat berbahaya bagi kesehatan, Kids. Biasanya warna tersebut dipengaruhi oleh kandungan unsur dalam tanah.
Cara memeriksa warna air bisa kamu lakukan dengan cara meletakkan jarum atau batu di dasar bak penampungan.
Nah, kalau enggak terlihat dari atas, maka air tersebut enggak layak untuk digunakan, Kids.
3. Rasanya Tawar
Jika air tanah tampak jernih dan tak berwarna, cobalah untuk mencicipinya sedikit.
Air tanah yang berkualitas baik akan terasa tawar, Kids.
Jika terasa aneh saat dicicipi, maka air tersebut telah tercemar unsur polutan dan berbahaya jika digunakan.
4. Derajat Keasaman (pH) Netral
Air tanah yang baik dan aman digunakan adalah yang memiliki tingkat keasaman atau pH netral.
Jika pH-nya lebih tinggi atau rendah maka akan berisiko dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika digunakan.
5. Bebas Zat Kimia Berbahaya
Air tanah bisa tercemar oleh bahan kimia berbahaya seperti arsenik, timah, merkuri, dan amonia.
Bahan kimia berbahaya tersebut salah satunya bisa berasal dari limbah pabrik yang dibuang sembarangan sehingga mencemari lingkungan, Kids.
Nah, untuk memastikan air tanah di rumah bebas bahan kimia berbahaya, kamu bisa memeriksanya menggunakan water test kit.
6. Tingkat Kesedahan Rendah
Kesedahan adalah tingkat kandungan logam berat tertentu, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), mangan (Mn), atau besi (Fe) pada air.
Nah, air tanah yang baik dan aman digunakan adalah yang memiliki tingkat kesedahan rendah, Kids.
Cara untuk mendeteksi kesedahan air cukup mudah, lo. Cukup campurkan sabun dengan air.
Kalau air tanah tersebut susah berbusa ketika dicampur dengan sabun, maka air tersebut memiliki tingkat kesedahan tinggi.
Di samping itu, aroma air tanah juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendeteksi tingkat kesedahan air.
Air tanah yang beraroma anyir umumnya mengandung zat besi yang terlampau tinggi, Kids.
7. Tak Mengandung Bakteri Berbahaya
Bakteri yang paling umum mencemari air tanah adalah E.coli. Bakteri ini merupakan penyebab penyakit seperti diare, tifus, hepatitis, dan kolera.
Baca Juga: Manfaatnya Sayang Dilewatkan, Air Mineral Ternyata Enggak Cuma Bisa Redakan Haus
Air tanah bisa tercemar oleh bakteri tersebut jika sumbernya berada terlalu dekat dengan saluran pembuangan kotoran atau septic tank, Kids.
Nah, itulah beberapa ciri-ciri air sumur atau air tanah yang sehat dan aman digunakan. Bagaimana kondisi air di rumahmu, nih?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar