GridKids.id - Kids, memakai masker adalah salah satu hal yang paling penting untuk mencegah penyebaran virus corona.
World Health Organization (WHO) menghimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kalau pergi ke luar rumah.
Oleh karena itu, penggunaan masker sudah diwajibkan hampir di seluruh tempat. Mulai dari cafe sampai supermarket.
Komunitas ilmiah sudah menguatkan manfaat masker wajah untuk mencegah penularan virus dan menyelamatkan nyawa.
Melansir dari Science Alert, Kamis (16/7/2020), sebuah analisi menemukan peningkatan kematian akibat infeksi virus corona di 194 negara yang enggak menerapkan penggunaan masker.
Tercatat peningkatan kematian akibat virus corona baru ini mencapai 55 persen per minggu, setelah kasus pertama dilaporkan setiap negara.
Dibandingkan negara-negara dengan budaya penggunaan masker, peningkatan kematian cuma sekitar 7 persen.
Bahkan, para peneliti di University of Washington mengatakan Amerika Serikat bisa mencegah 45.000 kematian COVID-19, kalau saja 95 persen populasi mereka selalu mengenakan masker.
Namun, para ahli mengakui enggak semua masker memberikan tingkat perlindungan yang sama.
Meski begitu, mereka percaya masker wajah yang ideal adalah yang bisa memblokir tetesan atau droplet yang dihasilkan saluran pernapasan, saat batuk atau bersin.
Masker juga bisa menahan partikel udara yang lebih kecil, yang disebut aerosol, yang diproduksi ketika orang berbicara atau menghembuskan napas.
Sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masker medis sangat dianjurkan bagi petugas kesehatan, orang lanjut usia, orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, serta orang positif terinfeksi virus corona atau menunjukkan gejala.
Orang sehat atau masyarakat umum, dianjurkan WHO dan CDC agar mengenakan masker kain.
Selama beberapa bulan terakhir, para ilmuwan sudah mengevaluasi bahan masker yang paling efektif untuk memblokir virus corona.
Urutan Jenis dan Bahan Masker dari yang Paling Ampuh Cegah Virus Corona
1. N99 dan N95
N99 dan N95 adalah dua masker yang paling efektif dalam menyaring partikel virus, Kids. Keduanya terbuat dari serat khusus untuk menyaring patogen di udara.
Kedua masker ini lebih diutamakan untuk digunakan petugas kesehatan, karena masker ini sangat rapat menutup hidung dan mulut saat dikenakan.
Sehingga, sangat sedikit partikel virus yang bisa masuk atau keluar.
Studi yang diterbitkan di Journal of Hospital Infection menemukan masker N99 mengurangi risiko infeksi seseorang sebesar 94-99 persen setelah 20 menit paparan di lingkungan yang sangat terkontaminasi.
Perlindungan yang sama juga ditunjukkan masker N95 dengan efisiensi minimum 95 persen dalam menyaring aerosol, studi baru juga menunjukkan N95 memberikan perlindungan yang lebih baik daripada masker bedah.
2. Masker Bedah
Masker bedah terbuat dari kain bukan tenunan, jadi umumnya merupakan pilihan paling aman bagi petugas kesehatan yang enggak punya akses untuk mendapatkan masker N99 maupun N95.
Sebuah studi menemukan masker bedah bisa mengurangi penularan beberapa jenis virus corona pada manusia, melalui droplet pernapasan dan aerosol yang lebih kecil.
Sebuah studi pada 2013 juga menemukan kalau masker bedah tiga kali lebih efektif untuk memblokir aerosol yang mengandung virus daripada masker wajah buatan sendiri.
Namun, dalam penggunaannya di masa pandemi COVID-19 ini, petugas layanan kesehatan harus tetap lebih diutamakan.
3. Masker Hybird Buatan Sendiri
Para peneliti di Inggris menetapkan kalau masker hybird bisa menyaring lebih dari 80 persen partikel kecil berukuran kurang dari 300 nanometer dan lebih dari 90 persen partikel yang lebih besar berukuran lebih dari 300 nanometer.
Masker hybird dibuat dengan menggabungkan dua lapis kain berlapis 600 benang dengan bahan lain seperti sutra, sifon atau flanel.
Kombinasi katun dan sifon, diklaim bisa memberikan perlindungan yang paling besar, diikuti oleh kapas dan kain flanel, katun dan sutra, dan empat lapis sutera alam.
Para peneliti menyarankan opsi ini, bahkan mungkin lebih baik dalam menyaring partikel kecil daripada masker N95.
Baca Juga: Jangan Salah, Masker Kain Ternyata Hanya Boleh Digunakan Selama 4 Jam, Ini Alasannya
4. Masker Tiga Lapis Kain Katun atau Sutera
WHO juga merekomendasikan masker kain punya tiga lapisan, yakni lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah sebagai penyaring dan lapisan luar yang terbuat dari bahan nonabsorben seperti poliester.
Sebuah penelitian di University of Ilinois yang masih menunggu peer-review menemukan tiga lapis kemeja sutra atau 100 persen katun kaus mungkin sama protektifnya dengan masker tingkat medis.
Sutra khususnya, punya sifat elektrostatik yang bisa membantu menjebak partikel virus yang lebih kecil.
5. Kantong Penghisap Debu Alternatif Bahan Masker Bedah
Studi menemukan kantong penghisap debu atau penyaring penghisap debu yang dimasukkan ke dalam masker kain bisa mengurangi risiko infeksi sebesar 83 persen setelah terpapar virus corona selama 30 detik.
Lalu sebesar 58 persen setelah 20 menit paparan dalam tingkat lingkungan yang terkontaminasi.
Peneliti menemukan bahan penyaring tersebut hampir sama baiknya dalam menyaring aerosol seperti masker bedah.
6. Kain Sarung Bantal Antimikroba
Studi yang sama menemukan sarung bantal antimikroba adalah alternatif terbaik berikutnya untuk kantong atau filter penyedot debu.
Sarung bantal antimikroba biasanya terbuat dari satin, sutra, atau bambu lebih disukai daripada sarung bantal katun standar.
7. Syal dan Kaus Katun Enggak Efektif tapi Lebih Baik
Membalut hidung dan mulut dengan syal atau kaus katun enggak terlalu efektif dalam menyaring virus corona, Kids. Namun masih lebih baik daripada enggak sama sekali.
Peneliti Inggris menemukan satu lapisan katun punya 80 benang, dan merupakan bahan yang paling enggak efektif untuk memblokir partikel virus, baik besar maupun kecil.
Temuan peneliti di Journal of Hospital Infection menunjukkan selendang dan kaus katun mengurangi risiko infeksi sekitar 44 persen setelah terpapar dengan virus corona penyebab COVID-19 selama 30 detik.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar