GridKids.id - Di masa pandemi seperti sekarang ini sepeda memang menjadi banyak digandrungi.
Apakah kamu termasuk penggemar sepeda, Kids?
Berawal dari kecintaan terhadap sepeda, sekelompok pemuda di Karawang, Jawa Barat memutuskan untuk membuat miniatur sepeda.
Uniknya, mereka memanfaatkan berbagai bahan sederhana yang ada di sekitar. Misalnya, sedotan, sapu ijuk, selang, dan kardus susu.
Baca Juga: Enggak Kalah Keren dari Brompton, Inilah 5 Sepeda Lipat yang Juga Ramai Digunakan di Indonesia
Enggak disangka-sangka, miniatur sepeda tersebut diminati bahkan hingga ke mancanegara, lo.
Penasaran seperti apa miniatur sepeda yang mendunia tersebut? Siapa, sih, sosok di baliknya?
Kita cari tahu bersama, yuk!
Bermula dari Iseng
Lima pemuda yang tergabung dalam "Aiscreative_miniatur bicycle" adalah sekelompok anak bangsa yang mencintai sepeda.
Mulanya, mereka iseng membuat miniatur sepeda dari barang-barang bekas, Kids.
Jadi, di awal-awal dulu, bahan-bahan yang dipergunakan enggak ada yang beli karena memanfaatkan barang tak terpakai.
Baca Juga: Memiliki Harga Selangit, Coba Beli Sepeda Brompton
Hasil miniatur sepeda dari barang bekas itu pun kemudian ditawarkan ke toko-toko sepeda.
Seiring berjalannya waktu, rupanya miniatur sepeda buatan Aiscreative tersebut diminati, Kids.
Dipesan Oleh Public Figure
Miniatur sepeda karya Aiscreative rupanya menarik perhatian masyarakat luas.
Pemesan miniatur sepeda kebanyakan berasal dari kalangan pegiat sepeda atau pemilik kafe.
Namun, banyak juga yang memesan miniatur sepeda Aiscreative untuk dijadikan souvenir sebagai kado atau untuk mempercantik kue pernikahan.
Beberapa public figure seperti Kak Ira Wibowo juga pernah memesan miniatur sepeda buah karya Aiscreative ini, lo.
Diminati Warga Mancanegara
Selain diminati warga lokal, miniatur sepeda Aiscreative juga diminati warga mancanegara, seperti Arab Saudi, Afrika Selatan, Australia, dan Eropa.
Baca Juga: Punya Harga Selangit dan Jadi Sepeda Idaman, Apa Keistimewaan Brompton?
O iya, bahkan miniatur sepeda tersebut juga dipesan oleh pebalap dunia seperti Alex Marquez, adik Marc Marquez dan pebalap sepeda UEA, lo.
"Sebenarnya kamai tidak tahu mereka itu atlet atau siapa. Tahu-tahu pas merek mengunggah foto dan menautkan akun IG @aiscreative_miniaturbicycle atau kata orang," ungkap Kak Yudi Hermawan sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Kak Yudi adalah salah satu pengrajin miniatur sepeda tersebut, Kids.
Terus Perbaiki Kualitas
Aiscreative pun terus memperbaiki kualitas miniatur sepeda yang dibuatnya.
Kakak-kakak Aiscreative terus berkarya meski awalnya ada yang memberikan komentar negatif, Kids.
Namun, Kak Yudi juga mengaku bahwa banyak yang memberikan semangat.
Berkat kerja keras, mereka bisa membuat miniatur sepeda yang mirip dengan aslinya.
Berbagai jenis dan merek sepeda mulai dari sepeda gunung, roadbike, sepeda lipat, hingga sepeda anak bisa dibuat miniaturnya, Kids.
Kak Yudi dan teman-temannya enggak menyangka kalau buah tangan mereka digemari banyak orang dan bisa meraih omzet hingga Rp 25 juta.
Banjir Pesanan
Semenjak pandemi virus corona, sepeda memang semakin digandrungi.
Rupanya, pesanan Aiscreative pun juga semakin membludak, Kids.
Saat ini, daftar tunggu pesanan miniatur sepeda Aiscreative sudah sampai satu bulan, lo.
"Kalau diturutin semua lebih banyak. Ini saja ada sekitar 60-pesanan," ujar Kak Yudi.
Untuk melakukan pemesanan miniatur sepeda memang cukup mudah karena kita hanya perlu mengirimkan foto sepeda yang ingin dibuatkan miniaturnya, Kids.
Baca Juga: Nyentrik tapi Keren, Seniman Ini Buat Mahakarya Lukisan dengan Microsoft Excel!
Dalam seminggu Aiscreative bisa membuat sekitar 14 miniatur sepeda.
Wow! Enggak nyangka dari bahan sederhana ternyata bisa diolah jadi karya yang keren, ya, Kids.
Apakah kamu juga senang berkreasi membuat sesuatu dari barang bekas?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar