GridKids.id – Kids, apakah kamu hobi menggambar atau melukis?
Kamu lebih suka menggambar secara manual atau digital, nih?
Selain dengan cara manual, saat ini memang sudah ada banyak software yang memungkinkan kita untuk melukis secara digital.
Namun, apakah kamu pernah membayangkan suatu karya gambar digital tapi enggak dibuat dengan software khusus untuk melukis?
Baca Juga: Keren! Seniman Ini Ubah Lukisan Terkenal Jadi Karakter Disney, Alasannya Bikin Kagum!
Yap! Ternyata itu mungkin dilakukan, lo.
Kemampuan melukis seorang laki-laki asal Jepang bernama Tatsuo Horiuchi sudah terkenal di seluruh dunia.
Soalnya, ia membuat mahakarya berupa lukisan dengan menggunakan Microsoft Excel. Kok bisa, ya?
Saat ini Tatsuo Horiuchi berusia 80 tahun.
Sebelum pensiun sekitar 20 tahun yang lalu, Tatsuo Horiuchi merasa membutuhkan tantangan baru.
Akhirnya ia memutuskan untuk melukis. Tapi ia enggak ingin mengeluarkan banyak uang untuk membeli peralatan lukis, jadinya ia memilih untuk melukis menggunakan computer.
Namun, Tatsuo Horiuchi juga enggak mau menggunakan software gambar digital seperti yang biasanya dipakai kebanyakan orang.
Baca Juga: Keren! Lukisan Pemandangan ini Sebenarnya Hasil Sulaman Tangan Seniman
Lain daripada yang lain, Tatsuo Horiuchi malah memilih menggunakan Excel.
Meski menggunakan software yang enggak lazim digunakan untuk melukis, karya Tatsuo Horiuchi sangat menakjubkan, lo.
Penasaran? Kita simak mahakarya Tatsuo Horiuchi berikut ini, yuk!
#1
#2
#3
Baca Juga: Keren, Printer 3D Unik Ini Bisa Mencetak Permen dan Makanan Manis
#4
#5
#6
#7
Baca Juga: Unik! Cuma Bayar Sekali, Kamu Bisa Makan Ramen Sepuasnya Sampai Lulus Kuliah di Restoran Ini
#8
#9
#10
Nah, itulah beberapa mahakarya Tatsuo Horiuchi. Keren banget, ya, Kids!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | BoredPanda |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar