GridKids.id - Fenomena alam memang sangat menarik untuk diperhatikan dan dipelajari, Kids.
Apalagi, fenomena langit yang selalu membuat orang penasaran.
Setiap bulan, pasti ada beberapa fenomena langit yang menarik untuk disaksikan.
Fenomena ini bisa dilihat menggunakan mata telanjang, atau juga dengan bantuan alat optik.
Inilah enam fenomena terbaik yang tak boleh dilewatkan pada Juli 2020.
Catat tanggalnya, ya!
1. Konjungsi Inferior Merkurius: 1 Juli
Konjungsi atau kesejajaran planet Merkurius ini, berdasarkan informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), akan terjadi pada tanggal 1 Juli 2020 ini.
Adapun menurut Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan, Bapak Emanuel Sungging, konjungsi inferior Merkurius ini terjadi saat Matahari, Merkurius dan Bumi berada pada satu garis lurus.
"Konjungsi (inferior) Merkurius ini menandai pergantian ketampakan Merkuris yang semula dapat terlihat ketika senja, kemudian berubah menjadi (Merkurius tampak di langit) ketika fajar," jelasnya.
Pada kondisi konjungsi ini, jarak Merkurius dengan Matahari sebesar 0,563 sa atau 84,2 juta kilometer.
Baca Juga: Siap-Siap! Bulan Mei 2020 Ini Bakal Ada Fenomena Langit Hujan Meteor eta Aquarids
2. Aphelion Bumi: 4 Juli
Dijelaskan oleh astronom amatir Indonesia, Bapak Marufin Sudibyo, kalau tepat pada tanggal 4 Juli 2020 ini, masyarakat bisa menyaksikan fenomena Aphelion di langit dari Bumi.
Aphelion adalah titik di mana jarak antara Bumi dengan Matahari menjadi yang terjauh.
Jarak jauhnya itu nanti diprediksikan akan mencapai 152,1 juta kilometer.
"Matahari di Aphelion Bumi dapat diamati dari seluruh anggota tata surya lainnya," kata Pak Marufin kepada Kompas.com, Rabu (1/7/2020).
3. Gerhana Bulan Penumbra (GBP): 5 Juli
Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada tanggal 5 Juli mendatang, kata Pak Marufin, merupakan gerhana bulan yang ketiga dari empat gerhana bulan dalam tahun 2020 ini.
GBP ini nantinya diprediksikan akan dimulai pada pukul 10.28 WIB dan berakhir pukul 12.53 WIB bersamaan dengan bulan purnama.
Akan tetapi, enggak seperti Aphelion, GBP kali ini enggak bisa diamati dari seluruh wilayah di Indonesia.
4. Matahari di Atas Ka'bah: 15 Juli
Posisi atau kedudukan Matahari tepat di atas Ka'bah akan kembali terjadi pada 15 Juli mendatang, dan jadi yang kedua sekaligus terakhir pada tahun 2020 ini.
Matahari pada posisi ini berkedudukan tepat melintas di lintang Ka'bah (21º 25' LU) dalam gerak semu tahunannya.
Pada saat yang sama juga, Matahari sedang melintasi garis meridian Ka'bah (39º 50' BT).
"Sehingga Matahari akan tepat berada di titik zenith Ka'bah," ujarnya.
Kamu yang berada di wilayah selain Kepulauan Maluku dan Pulau Irian bisa mengamati terjadinya fenomena Matahari di atas Ka'bah ini, lo.
5. Bulan Sabit Termuda: 21 Juli
Bulan sabit termuda ini merupakan fenomena biasa yang sering terjadi pada setiap bulannya.
Fenomena ini dijadikan sebagai penentu bagi awal bulan kalender dalam kalender Hijriyyah.
Kemungkinan besar, di Indonesia sendiri kondisi langit dengan bulan sabit termuda ini bisa dilihat dari seluruh wilayah Indonesia.
Namun, kamu juga diminta untuk mengamatinya menggunakan alat bantu optik seperti teleskop, Kids.
Sebab, cuma pengamat berpengalaman yang bisa mendeteksinya tanpa alat bantu optik.
6. Komet Neowise (C/2020 F3): 20 Juli
Pak Marufin mengatakan, fenomena komet Neowise (C/2020 F3) ini menjadi menarik untuk bisa disaksikan karena merupakan komet yang baru ditemukan pada akhir Maret 2020 ini.
Perihelion dari komet Neowise ini punya periode yang sangat panjang yaitu sekitar 5.000 tahun, lo.
Di Indonesia, komet Neowise ini akan tampak di langit barat laut mulai 20 Juli 2020, dengan ketinggian yang terus meningkat. Namun pada magnitudo (keterangan) yang terus menurun.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar