Mengapa Covid-19 Menyebabkan Sesak Napas?
Pada kondisi normal di mana paru-paru sehat, oksigen akan melintasi alveoli dan memasuki pembuluh darah kecil yang dikenal sebagai pembuluh kapiler, tempat sebelum oksigen dialirkan ke seluruh tubuh.
Namun, pada mereka yang menderita Covid-19, transfer oksigen akan terganggu oleh respons imun yang muncul.
Sel darah putih melepaskan molekul inflamasi yang disebut kemokin atau sitokin.
Mereka akan mengumpulkan lebih banyak sel kekebalan demi membunuh sel yang terinfeksi virus corona.
Proses tersebut menyisakan nanah yang merupakan campuran dari cairan dan sel-sel mati di dalam paru-paru.
Keberadaan nanah tersebut menyebabkan terjadinya sesak napas, batuk, juga demam.
Namun, khusus untuk gejala sesak napas pada Covid-19, risiko terjadinya jauh lebih tinggi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, perokok, punya riwayat diabetes, dan penyakit kardiovaskular, serta sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Begitu juga setelah seseorang sembuh dari Covid-19, sesak napas masih mungkin terjadi karena paru-paru yang sudah mengalami kerusakan dan enggak semuanya bisa disembuhkan secara sempurna.
Kerusakan ini menyebabkan pembentukan jaringan parut atau bekas luka pada paru-paru atau disebut sebagai fobrosis paru.
Bekas luka ini membuat paru-paru semakin keras sehingga menyulitkan seseorang untuk bernapas.
Baca Juga: Khawatir Terkena Covid-19, Inilah 8 Gejala Baru yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Mata Merah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar