4. Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test
Salah satu kelebihan pemeriksaan rapid test adalah tes ini cepat dan mudah untuk dilakukan.
Kekurangannya, hasil dari tes ini enggak bisa digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.
Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan lanjutan yaitu swab. Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang rapid test 7-10 hari kemudian.
Kalau enggak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap isolasi di rumah selama 14 hari.
Hal ini disebabkan IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa melalui rapid test, enggak langsung terbentuk begitu seseorang terinfeksi.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari sampai antibodi tersebut terbentuk.
Jadi, kalau seseorang menjalani pemeriksaan rapid test hari ini padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar hasilnya akan negatif. Inilah yang dinamakan dengan false negative atau negatif palsu.
Begitupun saat hasil rapid test-nya positif, bisa saja ternyata false positive atau positif palsu.
Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan bukan cuma akibat infeksi Covid-19.
Jadi, kalau rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya ada dua, yaitu benar terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam berdarah.
5. Kelebihan dan Kekurangan Swab Test
Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2.
Namun, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit.
Pemeriksaan sampel pun cuma bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus. Sehingga, kapasitas pemeriksaan enggak terlalu besar.
Oleh karena itu, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa keluar.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar