Perbedaan Darah
Alasannya adalah perbedaan darah pada kedua hewan peliharaan tersebut.
"Saya punya dua teman kehilangan anjing besar akibat gigitan ular coklat timur, mati dalam waktu kurang dari 10 menit. Padahal, ular itu tidak berukuran besar," kata Fry seperti dilansir IFL Science, Rabu (20/5/2020).
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal In Comparative Biochemistry and Physiology tersebut, Fry dan Zdenek melaporkan adanya perbedaan darah antara anjing dan kucing, yang membuat daya tahan mereka berbeda dalam merespons racun dari gigitan ular.
Penelitian dilakukan dengan memasukkan sampel darah anjing dan kucing ke beberapa tabung reaksi yang masing-masing berisikan bisa ular dari 11 spesies berbeda.
Hasilnya, darah anjing lebih cepat menggumpal ketimbang darah kucing.
Bisa ular membuat darah anjing membeku secara berlebihan. Akibatnya, gumpalan darah dapat mengurangi aliran darah dan menghalangi darah untuk mencapai organ tubuh.
Memang, sebagian besar jenis ular berbahaya yang ada di Australia membunuh dengan racun yang menyebabkan penggumpalan darah pada korban.
Di mana ular coklat timur merupakan jenis ular yang tiga kali lebih banyak menyebabkan gigitan pada hewan peliharaan daripada kebanyakan spesies ular berbisa di Australia.
Di sisi lain, dibandingkan kucing dan manusia, ternyata secara alami plasma darah anjing lebih cepat menggumpal.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar