GridKids.id - Melindungi anak dari bullying dan kekerasan adalah materi Keluarga Indonesia, Belajar dari Rumah TVRI pada Kamis 30 April 2020.
Bullying dan kekerasan memang hal yang sering terjadi kepada siapapun, anak-anak maupun orang dewasa.
Bullying adalah bentuk penindasan terhadap orang lain.
Perilaku ini bisa menjadi kebiasaan buruk. Biasanya, ada ketidakseimbangan kekuatan fisik dan kedudukan sosial.
Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal atau kata-kata, dan cyber atau yang ada di media sosial.
Penindasan fisik menimbulkan perasaan sakit secara fisik, luka, cedera, atau penderitaan fisik lainnya.
Contohnya memukul, menampar, atau menendang orang lain.
Baca Juga: Sering Dianggap Aneh, Ternyata Ini Justru Tanda Kalau Kamu Orang yang Cerdas
Penindasan verbal adalah penindasan dengan kata-kata, seperti mengolok-olok.
Budaya penindasan bisa terjadi di mana saja, selagi terjadi interaksi antar manusia. Bisa di sekolah, tempat kerja, rumah, atau lingkungan sekitar.
Walaupun enggak ingin terjadi pada diri sendiri, tapi kadang penindasan enggak bisa dihindari.
Nah, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu gunakan jika ditindas atau dibully orang lain.
Baca Juga: Jangan Takut, Lakukan Hal-Hal Ini Jika Dibully, Bikin Kapok Tukang Bully!
Tips Hadapi Bullying
Percaya Diri
Percaya atau enggak, tapi korban bullying biasanya merupakan orang yang enggak percaya diri dan suka menyendiri.
Hal ini karena para penindas merasa mereka lebih kuat darimu. Oleh karena itu, tunjukkan kalau kamu enggak lemah dan berani menghadapi mereka.
Tetap Tenang
Ketika dibully, usahakan jangan panik atau langsung meledak marah. Kalau bisa, juga jangan perlihatkan rasa takut.
Para penindas akan merasa puas kalau mendapatkan reaksi dari korbannya, entah itu marah, menangis, atau takut. Maka dari itu, bersikaplah tenang. Tegakkan postur badanmu dan jangan menunduk.
Mencari Teman
Berjalanlah selalu bersama temanmu. Selain bisa membuatmu lebih tenang, temanmu juga bisa mendukungmu kalau penindasan kembali terjadi.
Selain itu, para penindas jadi enggak berani macam-macam, karena mereka melihatmu punya banyak teman yang siap menolong.
Cerita Orang Tua
Menceritakan pengalaman penindasan kepada orang tua punya banyak manfaat, lo.
Selain lega karena menumpahkan keluh kesah, orang tua juga akan memberi saran dan melakukan tindakan untuk menolongmu.
Lapor Guru
Jangan pernah ragu untuk lapor kepada guru. Hal ini bukan hanya saat kamu menjadi korban, tapi juga saat kamu melihat adanya penindasan atau bullying di sekolah.
Jangan takut dengan ancaman-ancaman, ya, karena biasanya para penindas hanya berani menggertak. Biarkan gurumu yang memberi balasan atas tindakan para penindas.
Baca Juga: Menangis Ternyata Bermanfaat, Salah Satunya Bisa Buang Racun dari Tubuh
Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Melindungi Anak dari Bullying dan Kekerasan
Menurut halodoc.com, berikut adalah 5 langkah yang bisa dilakuakn untuk lindungi anak dari bullying dan kekerasa:
1. Mengenali Tanda-tandanya
Enggak semua anak akan bercerita pada orangtuanya kalau mengalami tindakan bullying di sekolah. Umumnya, mereka lebih memilih merahasiakannya.
Orangtua harus pandai mengenali tanda anak mengalami bullying, seperti anak terlihat murung atau sangat ketakutan jika disuruh pergi ke sekolah.
2. Beri Tahu Pihak Sekolah
Setelah mengetahui anak menjadi korban bullying, segera bicarakan masalah ini dengan pihak sekolah untuk sama-sama mencari solusinya.
Sebagian besar kasus bullying justru enggak diketahui oleh pihak sekolah, karena anak-anak pelaku bully baru mulai beraksi saat enggak ada guru di sekitarnya.
3. Arahkan Anak Menghadapi Pelaku Bully
Beritahu anak bagaimana harus bersikap di depan pelaku bully, seperti yang sudah dituliskan di atas.
Laman BullyingUK menyarankan, orangtua harus meyakinkan anak kalau hal ini bukan kesalahan mereka.
4. Terus Memantau Keadaan Anak
Tetap dukung anak untuk pergi ke sekolah, tapi orangtua harus pastikan untuk selalu memantau keadaan anak dengan aktif bertanya.
Kalau memang diperlukan, orangtua bisa meminta bantuan ahli psikologi anak.
5. Pindah Sekolah
Kalau masalah bullying terus berlanjut dan kondisi anak semakin parah, maka orangtua bisa memikirkan untuk memikirkan solusi lainnya, seperti memindahkan anak ke sekolah baru atau mengganti konsep belajarnya menjadi belajar di rumah (homeschooling) untuk sementara waktu.
Baca Juga: Siapa Sangka Memelihara Hewan Punya Banyak Manfaat, Salah Satunya Bisa Turunkan Stres!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Halodoc.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar