Horovitz berkata, cairan yang ada di tubuh manusia konsentrasinya mirip cairan saline seperti pada cairan infus, tetes mata, atau semprotan hidung.
Sementara air liur, bagaimanapun, lebih terkonsentrasi dibanding cairan saline.
"Jadi itu yang akan membuat makin haus jika menelannya (air liur)," kata Horovitz. "Dengan kata lain, air liur tak cukup berair dan tak bisa mengobati haus," ungkapnya.
Seperti disebutkan di atas, karena cairan tubuh manusia mirip seperti cairan saline, maka petugas medis akan memberikan saline melalui infus (IV) jika seseorang sedang mengalami dehidrasi parah atau enggak bisa minum secara oral.
Dijelaskan Horovitz, ketika manusia haus, air liur semakin terkonsentrasi karena tubuh cuma punya lebih sedikit air cadangan.
Namun perlu diketahui juga, air liur bukanlah cairan paling pekat dalam tubuh, Kids.
Sebagai contoh, darah dan nanah lebih terkonsentrasi dan pekat.
Baca Juga: Buah-buahan yang Bisa Menghilangkan Haus dengan Cepat, Langsung Segar!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar