GridKids.id - Virus corona Covid-19 awalnya diduga berasal dari hewan liar yang kemudian ditularkan ke manusia.
Namun, belakangan ini ada kucing peliharaan yang dilaporkan terkena Covid-19 dari pemiliknya.
Kasus itu terjadi di Belgia.
Melansir Medical XPress, Senin (13/4/2020), sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti di Tiongkok melaporkan hasil tes virus corona baru ini pada kucing peliharaan, anjing, babi, ayam, bebek, dan musang.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menemukan kalau kucing dan musang lebih rentan terhadap infeksi virus corona, SARS-CoV-2.
Lebih Rentan Tertular Lewat Udara
Kucing bisa terinfeksi lewat transmisi penularan melalui udara.
Sedangkan pada anjing, tingkat kerentanan terhadap virus Covid-19 ini ternyata jauh lebih rendah.
Kerentanan ini berarti kemampuan virus dalam memasuki sel.
Spesialis kedokteran hewan menekankan penelitian ini mencakup sejumlah kecil kucing dan anjing, yang disuntikkan virus corona tingkat tinggi daripada virus yang mungkin menginfeksi mereka secara alami.
Peneliti juga mengatakan sangat enggak mungkin seseorang akan terinfeksi oleh hewan peliharaannya.
Jeanette O'Quin, seorang asisten profesor di Departemen Kedokteran Hewan Pencegahan di Ohio State University menegaskan infeksi Covid-19 ini adalah penyakit manusia.
"Virus ini ditransfer dari orang ke orang. Itu risiko terbesar kita," kata O'Quin.
Namun, dalam makalah baru ini mengikuti laporan penyebaran tentang hewan yang terinfeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.
Menyusul juga laporan infeksi virus corona yang terjadi di Kebun Binatang Bronx, di mana seekor harimau Melayu berusia 4 tahun, Nadia, dinyatakan positif Covid-19.
O'Connor juga mengatakan pada sebuah studi di Tiongkok, melaporkan setelah wabah dimulai di Wuhan, 14 persen kucing di daerah itu ditemukan punya antibodi virus corona tersebut.
Sementara di Hong Kong, sebuah penelitian baru-baru ini memeriksa 17 ekor anjing dan 8 ekor kucing yang diambil dari keluarga dengan salah satu yang menderita sakit Covid-19.
Dalam kelompok itu, dua anjing dinyatakan positif, meski salah satunya menunjukkan infeksi virus yang lemah.
Sedangkan kucing-kucing itu enggak positif terinfeksi pada pengujian terbaru.
Jane Sykes, seorang profesor kedokteran hewan kecil di University of California, Davis School of Veterinary Medicine mengutip laporan yang jauh lebih besar dari laboratorium hewan, IDEXX.
Baca Juga: Diduga Tertular Pemiliknya, Kucing di Belgia Jadi Kucing Pertama yang Terinfeksi Virus Corona
Penelitian di laboratorium itu melibatkan 4.000 sampel yang diambil dari anjing, kucing dan kuda.
Namun, enggak ada hewan yang menunjukkan adanya infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.
Sampel dikumpulkan dari hewan di Amerika Serikat dan Korea Selatan selama periode empat minggu, dimulai pada 14 Februari.
"Ada banyak tekanan di dunia dan ikatan manusia-hewan sangat penting. Kita seharusnya menikmati hewan peliharaan kita, daripada takut pada mereka," kata Sykes.
Langkah Kurangi Risiko Penularan Virus
Sykes dan O'Quin, merekomendasikan langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko kecil penularan virus corona antara manusia dan hewan peliharaan mereka, yaitu:
Meskipun risiko penyebaran virus corona antara hewan peliharaan dan manusia sangat rendah, kata O'Quin, tindakan pencegahan perlu dilakukan.
Kalau pemilik hewan peliharaan mengarantina diri mereka sendiri, mereka juga harus mengarantina kucing mereka di dalam rumah.
O'Quin menambahkan kalau enggak sedang sakit atau terinfeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19, maka kita bisa berinteraksi dengan kucing atau hewan peliharaan seperti biasa.
(Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar