Namun, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebut suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.
"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, itu cuma mengeluarkan semburan dengan ketinggian berkisar 500 meter.
Ia menyebut letusan yang terjadi pada Jumat malam juga bukan merupakan letusan eksplosif dan cuma semburan.
"Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, setelah Gunung Anak Krakatau erupsi, warganet ramai membahas dentuman di media sosial yang mereka duga ada hubungannya dengan erupsi tersebut.
Warga Bogor juga mengaku mendengar suara dentumas keras saat Anak Krakatau meletus.
Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Kolom Erupsinya Capai 2.000 Meter, Netizen Heboh
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar