Penyebabnya, tipe awan ini memberikan permukaan yang cukup tinggi untuk terjadinya reaksi kimiawi yang melepaskan zat-zat penghancur ozon, seperti klorin dan bromin, di atmosfer.
Newman juga berkata kalau faktor lain yang menyebabkan terbentuknya lubang ini adalah kurangnya pencampuran ozon di stratosfer pada tahun ini.
Biasanya, sistem cuaca bisa menghasilkan gelombang atmosfer besar yang melewati atmosfer tinggi ke rendah, dan mencampurkan ozon di stratosfer.
Namun, atmosfer di Arktik pada tahun ini enggak biasa dan sangat tenang.
Dia pun berkata kalau sampai saat ini, para ilmuwan belum mengetahui penyebab pencampuran di atmosfer melambat, tetapi fenomena ini kemungkinan besar adalah faktor kunci yang membuat lapisan ozon di Arktik menipis.
Vincent-Henri Peuch, direktur Layanan Monitoring Atmosfer Copernicus, juga mengungkapkan hal senada kepada Guardian, Selasa (7/4/2020).
Dia berkata kalau lubang ini enggak ada hubungannya dengan social distancing akibat Covid-19 yang telah mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca secara drastis belakangan ini.
Telalu cepat juga untuk menentukan apakah pusaran kutub Arktik yang kelewat stabil ini ada hubungannya dengan krisis iklim atau sekadar bagian dari cuaca stratosfer normal yang bervariabel.
Untungnya, pembentukan lubang yang enggak biasa ini diprediksi enggak akan membahayakan manusia, kecuali kalau ia bergerak ke selatan hingga mencapai area padat penduduk.
Kalau sampai ke Greenland, misalnya, risiko terbakar sinar matahari akan meningkat.
Namun, para ahli memprediksi bahwa lubang ini akan menghilang dalam beberapa hari ke depan.
(Penulis: Shierine Wangsa Wibawa)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Baca Juga: Bahaya! Jika Pembasmi Hama Terhirup oleh Alat Pernapasan, Gunakan Bahan Alami Ini Untuk Usir Nyamuk
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar