GridKids.id – Kids, apakah kamu tahu Taiwan? Wilayahnya enggak jauh dari Tiongkok yang merupakan pusat awal mula penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Namun, dikutip dari pemberitaan Kompas.com yang tayang pada Rabu (8/4/2020), per Selasa (7/4/2020) Taiwan melaporkan 376 kasus infeksi virus corona dengan 5 kematian.
Taiwan pun disebut sebagai negara terbaik dalam merespon pandemi virus corona.
Baca Juga: Hampir Menginfeksi Seluruh Dunia, Inilah Daftar Negara yang Belum Terkena Virus Corona
Padahal, Tiongkok sendiri memiliki jumlah kasus lebih dari 80 ribu, Kids.
Selain itu, wabah yang menyebar dengan cepat itu juga telah menjangkiti hampir seluruh negara di berbagai belahan dunia.
Bahkan, Amerika dan sejumlah negara Eropa mempunyai kasus positif virus corona yang lebih tinggi daripada Tiongkok.
Kok bisa, ya, Taiwan begitu sukses dalam menangani penyebaran virus corona? Ternyata ada rahasianya, Kids. Yuk, kita cari tahu dan belajar bersama dari Taiwan!
Belajar dari SARS
Sebelum virus corona merebak sejak akhir tahun lalu di Wuhan, kemudian menyebar ke seluruh dunia, dulu juga ada wabah sindrom pernapasan akut (SARS).
Saat SARS mewabah dulu, bersama dengan Hongkong dan Tiongkok, Taiwan menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak paling parah, Kids.
Ketika itu, lebih dari 150 ribu orang dikarantina dan sebanyak 181 orang dilaporkan meningggal dunia.
Baca Juga: Korea Selatan Mampu Tangani Virus Corona, 3 Trik Inilah yang Jadi Rahasianya, Perlu Dicontoh
Nah, rupanya Taiwan belajar banyak dari peristiwa wabah SARS saat itu dengan menyusun sistem perawatan kesehatan kelas dunia, lo.
Menjelang Tahun Baru Imlek, berita tentang virus corona mulai muncul dari Wuhan, kemudian para pejabat di Pusat Komando Kesehatan Nasional (NHCC) Taiwan pun bergerak cepat.
Mereka menyusun kebijakan dan dengan segera melakukan sejumlah tindakan untuk melindungi kesehatan masyarakat, Kids.
Persiapan Taiwan
Taiwan dan daratan Tiongkok hanya dipisahkan Selat Taiwan atau Selat Formosa dengan jarak 113 km.
Penelitian di bulan Januari oleh Universitas Johns Hopkins mengatakan bahwa di luar daratan Tiongkok, Taiwan adalah salah satu daerah paling berisiko terkait virus corona.
Universitas tersebut juga melakukan studi dan memprediksi bahwa Taiwan bisa memiliki kasus terkonfirmasi tertinggi kedua setelah Tiongkok.
Namun, sejak awal Taiwan sudah sigap dan melakukan persiapan dalam menghadapi wabah tersebut, Kids.
Baca Juga: Inilah Cara Negara Lain Cegah Virus Corona, Korea Selatan Ketat!
Taiwan melakukan beberapa tindakan awal yang sangat menentukan seperti melarang perjalanan dari banyak bagian Tiongkok dan menghentikan kapal pesiar yang berlabuh di pelabuhan pulau.
Taiwan memerintahkan karantina rumah dan memperkenalkan hukuman ketat buat yang melanggar.
Selain itu Taiwan juga memastikan pasokan masker untuk local aman dengan meningkatkan produksi dan selama berminggu-minggu melarang ekspor masker.
Bahkan, Taiwan mengungkapkan keinginannya untuk mendonasikan 10 juta masker untuk Amerika Serikat dan negara Eropa.
Enggak hanya berhenti di situ, Taiwan juga melakukan langkah tes virus corona di seluruh pulau.
Bukan Anggota WHO
Taiwan bukan merupakan anggota organisasi kesehatan dunia (WHO).
Oleh karena itu, Taiwan sempat kesulitan mendapatkan informasi tentang virus corona di awal-awal wabah tersebut, Kids.
Namun, Taiwan tetap berusaha keras dengan mandiri untuk mengambil keputusan dan sejumlah langkah dan terbilang berhasil.
Soalnya, jika dibandingkan dengan Australia, keduanya memiliki jumlah populasi penduduk yang hampir sama.
Baca Juga: Sempat Dikatakan Bisa Menular Lewat Udara, WHO Pastikan Virus Corona Enggak Airborne
Selain itu, hubungan perdagangan dan transportasi keduanya dengan Tiongkok juga sama-sama erat.
Kasus positif virus corona pertama Taiwan dikonfirmasi pemerintah pada (21/01/2020).
Nah, pada (25/1/2020) saat dunia baru sadar dari bahaya virus corona yang menyebar dengan cepat, Taiwan dan Australia mencatat ada 4 infeksi baru di wilayah masing-masing.
Tapi, sepuluh minggu kemudian, Australia mengkonfirmasi hampir 5.000 kasus, sedangkan Taiwan memiliki kurang dari 400 kasus.
Jumlah Tes dan Kapasitas Rumah Sakit
Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) di Taiwan pada Selasa (7/4/2020) mengumumkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kesiapan dan kesiagaan medis dalam menghadapi virus corona.
Melansir dari Kompas.com yang mengutip Taiwannews, Taiwan berencana meningkatkan kapasitas pengujiannya menjadi 3.800 tes virus corona per hari.
Tes akan dilakukan di 34 laboratorium dan lembaga tertunjuk yang lokasinya ada di seluruh wilayah negara tersebut, Kids.
Pengujian lebih luas akan dilakukan Taiwan terutama untuk kelompok rentan seperti tenaga medis, orang yang bekerja di industry penerbangan, dan penduduk yang pergi ke tempat ramai.
Taiwan juga telah menunjuk 52 rumah sakit untuk menangani kasus covid-19 dengan gejala berat.
Baca Juga: Alat Tes Cepat Covid-19 Didatangkan ke Indonesia dari Tiongkok, Begini Cara Kerjanya
Kampanye renovasi besar-besaran rumah sakit nasional juga digalakkan supaya bangsal perawatan bisa ditingkatkan.
Sehingga, pasien virus corona dapat dipastikan dirawat secara terpisah dengan pasien penyakit lain.
Pemerintah Taiwan mengalokasikan sumber dayanya untuk kebutuhan karantina, Kids.
Di sana, ada sebanyak 13 pusat karantina dengan 1.553 kamar yang telah dipesan dari asrama, pusat pelatihan, dan pangkalan militer.
Pada 3 April, Taiwan juga telah mendaftarkan 970 ruang isolasi tekanan negative.
Ruangan tersebut dirancang untuk menjaga kontaminasi di udara, dengan hanya 417 unit yang tersedia. Selain itu, sekitar 1.300 dari 9.932 ventilator yang belum digunakan.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar