GridKids.id - Virus corona Covid-19 diduga berasal dari Wuhan, Hubei, Tiongkok.
Virus ini mulai muncul sejak Desember 2019, Kids.
Sejak saat itu, penyebarannya sangat cepat. Bahkan sekarang (27/3/2020), sudah ada 199 negara dan wilayah yang terinfeksi virus corona Covid-19.
Awalnya, Provinsi Hubei merupakan wilayah yang paling parah terkena wabah ini.
Itu sebabnya, mereka menerapkan kebijakan lockdown. Masyarakat sama sekali enggak diperbolehkan keluar rumah.
Namun belakangan ini, seluruh wilayah di Tiongkok perlahan pulih dari ancaman virus corona Covid-19.
Jumlah pasien yang sembuh terus meningkat. Bahkan, jumlah kasus baru pun terus menurun setiap harinya.
Mempertimbangkan hal ini, sejak Rabu (25/3/2020), pemerintah di Hubei mencabut aturan lockdown di provinsi yang tadinya dikenal sebagai pusat wabah virus corona itu.
Warga Hubei sudah "dikurung" di dalam rumah selama dua bulan, lo.
Saat aturan lockdown dicabut, mereka pun berbondong-bondong keluar dari rumah dan menuju transportasi publik.
Hal ini karena pencabutan aturan lockdown membuat banyak warga berpikir untuk segera meninggalkan Hubei dengan pergi ke daerah lain di China.
Pada hari yang sama pula, kerumunan besar terjadi antrean masuk kereta dan bus.
Dilaporkan dari media Perancis AFP, para wartawan melihat antrean panjang penduduk Hubei dengan koper-koper mereka menanti kereta.
Anak-anak kecil yang memakai masker wajah juga banyak menunggu di sana.
Meski begitu, enggak semua kota di Hubei sudah dibuka.
Baca Juga: Masih dalam Proses Pengembangan, Vaksin Virus Corona Diprediksi Bisa Tahan Lama
Social Distancing Masih Diterapkan
Wuhan, ibu kota Hubei sekaligus tempat pertama virus itu ditemukan, baru akan dibuka pada 8 April mendatang.
Meski begitu, sekitar 30 jalan di Wuhan sudah dibuka pada Rabu pagi.
Dikutip dari media Xinhua, para pekerja dari Huanggang, salah satu kota paling terdampak, sedang mengantre dengan tas dan koper.
Salah satu pekerja yang tak ingin disebut namanya mengatakan bahwa dia akan kembali ke Wenzhou, di Provinsi Zhejiang Timur.
"Saya sudah berada di rumah di Hubei selama lebih dari dua bulan," ujarnya.
Seorang manajer restoran bernama Wu Guoqing mengatakan kepada AFP bahwa secara lokal, seluruhnya belum kembali seperti sedia kala.
Di sebuah taman hiburan di dekat restoran itu, penduduk setempat berjalan kaki dengan masker dan lampu neon, sedangkan beberapa orang masuk ke mobil-mobil.
Bahkan, aturan social distancing juga masih diberlakukan, terutama saat antrean panjang dan saat anak-anak bermain air mancur di taman.
Penduduk asli Hubei juga mengambil kesempatan untuk pulang (mudik) ke tempat lain di China.
Kesempatan untuk Kembali ke Kampung Halaman
Guo Wei, seorang guru yang bekerja di Beijing, mengatakan bahwa dia telah membeli tiket pertama menuju kampung halamannya pada Rabu pagi.
"Tadinya sangat sulit," ujarnya saat menceritakan masa lockdown dua bulan di Hubei.
Kini orang-orang diizinkan untuk bepergian ke dalam dan keluar Hubei selama mereka memiliki kartu "hijau" yang dikeluarkan pihak otoritas kesehatan.
Kartu itu menunjukkan seseorang dalam kondisi sehat dan enggak terinfeksi virus corona alias Covid-19.
Perintah lockdown terhadap Hubei dilakukan Pemerintah Beijing untuk menghentikan penularan lebih ke provinsi lain.
Namun, kini angka infeksinya sudah banyak berkurang.
Dalam beberapa hari terakhir, warga Hubei diperbolehkan untuk keluar dan bekerja. Namun, sekolah masih ditutup.
Di sebuah pos pemeriksaan di luar kota Xiaogan, Hubei, seorang guru mengatakan kepada Xinhua bahwa dia akan kembali ke sekolah di Provinsi Guangdong Selatan.
Dia juga mengaku sangat senang bisa kembali bekerja.
(Penulis: Miranti Kencana Wirawan)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Baca Juga: Tidak Melakukan Lockdown, Jokowi Pilih Opsi Test Virus Corona Secara Massal
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar