GridKids.id - Saat ini pandemi virus corona sedang dilawan bersama-sama oleh masyarakat di seluruh dunia.
Berbagai cara pencegahan terus disosialisasikan supaya penularan virus corona enggak semakin meluas.
Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan wabah tersebut adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesering mungkin.
Terutama seusai kita menyentuh berbagai macam benda. Soalnya, virus corona memang dapat bertahan sekian waktu di benda mati, Kids.
Nah, kemudian bagaimana dengan kondisi pakaian kita?
Enggak cuma tangan, tapi pakaian kita pasti juga banyak bersinggungan dengan berbagai benda tersebut.
Kalau kebetulan pakaian kita menyentuh benda yang dilekati virus, lalu bagaimana jadinya?
Eits, enggak perlu terburu panik. Kita simak penjelasan ahli terlebih dahulu, yuk!
Lama Virus Corona Bertahan Hidup pada Pakaian
Pada dasarnyam belum ada penelitian khusus tentang bagaimana interaksi virus corona dengan pakaian, Kids.
Namun demikian, sebagai langkah antisipasi, ada beberapa panduan dasar terkait cara mencuci yang ideal untuk menjauhkan pakaian dari virus.
Virus corona menular melalui tetesan dari orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) hal itu lebih menular daripada melalui pakaian atau benda yang terkontaminasi.
Namun demikian, ada data yang dicatat oleh CD bahwa terdapat bukti yang menunjukkan bahwa virus corona dapat tetap bertahan selama berjam-jam di permukaan benda.
Berbagai benda tersebut salah satunya ialah pakaian, Kids.
Baca Juga: Cara Cegah Virus Corona Saat Sedang Berada di Transportasi Umum
Carol Winner, seorang spesialis kesehatan masyarakat mengungkapkan bahwa pakaian dapat menahan virus yang ada pada tetesan ludah.
Partikel tetesan tersebut akan mengering seiring waktu dan menonaktifkan virus.
Akan tetapi, bukan berarti virus yang ada di sana akan mati dengan cepat.
Terkait hal tersebut, peneliti masih terus mempelajari virus corona tersebut, Kids.
Sejauh ini, penelitian yang sudah dilakukan terkait Covid-19 mengungkap tentang kemampuan virus bertahan di permukaan kardus, baja, tembaga dan plastik.
"Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular telah memberi tahu kami bahwa beberapa virus dapat tetap aktif setelah 2-3 hari pada plastik dan stainless steel, 24 jam di atas kardus, dan empat jam di atas tembaga," ungkapWinner.
Terkait hal tersebut, kita perlu menyadari bahwa beberapa kancing, ritsleting, dan benda lainnya yang ada pada pakaian mungkin terbuat dari bahan-bahan tersebut, Kids.
Jenis Kain Bisa Memengaruhi
Tetesan pada kain akan mengering dalam beberapa kondisi. Winner mengungkapkan bahwa kemungkinan yang lebih cepat kering ialah pada serat alami
Robert Amler, Dekan Fakultas Ilmu dan Praktek Kesehatan di New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC mengatakan bahwa durasi virus akan tergantung pada kain.
Soalnya, beberapa pakaian memiliki bahan kain yang lebih renggang daripada jenis lainnya, Kids.
Baca Juga: Cegah Virus Corona dengan 6 Langkah Sederhana Ini, Gampang Banget!
"Beberapa peneliti percaya serat dalam bahan berpori menangkap partikel virus, mengeringkannya, dan memecahnya," kata Amler sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"(Lalu) permukaan halus seperti kulit dan vinil dapat dibersihkan," imbuhnya.
Dr. Janette Nesheiwat berpendapat bahan polyester seperti spandex bisa menahan kuman lebih lama daripada kain berbahan dasar katun yang "bernapas".
Namun demikian semua jenis kain tetap dapat terkontaminasi dengan virus, Kids.
Makanya, penting untuk terutama mencuci legging, pakaian dalam, dan gaun dengan seksama.
Cara Mencuci Pakaian
Supaya aman, mencuci pakaian sebaiknya dilakukan secara teratur dan enggak perlu menungggu cucian menumpuk.
Apalagi kalau kegiatan sehari-hari mengharuskan kita pergi ke berbagai tempat yang ramai.
Sebaiknya, setiba di rumah segera lepas pakaian dan langsung letakkan di wadah pakaian kotor.
Jaket atau mantel sebaiknya juga dicuci kalau kita menggunakan siku atau lengan pakaian untuk menyentuh berbagai benda yang sering digunakan dan permukaan yang berpotensi terkontaminasi.
Misalnya, tombol lift, pegangan tangan pada tangga, gagang pintu, dan lain sebagainya, Kids.
Mencuci paling aman adalah dengan menggunakan mesin cuci, karena benar-benar akan membunuh virus pakaian dari orang yang terinfeksi sekalipun.
Namun, kalau harus mencuci menggunakan tangan juga enggak masalah, kok.
Dr. Georgine Nanos yang merupakan pakar kesehatan mengatakan, mencuci dengan tangan dapat dilakukan dengan suhu air di atas 26 derajat celcius.
Selain itu, sesuai saran Rodney E. Rohde, Ketua dan Profesor Program Ilmu Laboratorium Klinik di Texas State University, deterjen yang kita gunakan untuk mencuci sebaiknya diperhatikan pula.
Sebaiknya kita menggunakan deterjen yang mengandung senyawa pemutih untuk mencuci pakaian.
Soalnya, virus enggak akan bekerja dengan baik jika berada di dalam kandungan yang keras seperti pemutih, Kids.
Enggak perlu mahal dan susah, bukan. Ternyata, zat dalam pemutih pakaian bisa kita manfaatkan untuk melawan patogen virus seperti virus corona alias Covid-19.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar