Dokter Dewi menganjurkan untuk melakukan pencatatan secara detail dan jujur tentang aktivitas yang dilakukan.
Paling enggak, selama 14 hari setelah kontak langsung atau pergi ke luar negeri.
Hal-hal yang harus dicatat antara lain:
- Aktivitas yang dilakukan
- Dengan siapa melakukan aktivitas tersebut
- Suhu tubuh pada pagi dan sore hari
"Catatlah secara teratur dan jujur, biar cepat ketahuan, cepat bisa kita bantu," pesan dokter Dewi.
Selain pencatatan, laporkanlah kecurigaan dengan menelepon dinas kesehatan setempat atau hotline yang disediakan pemerintah daerah masing-masing.
Jangan langsung mendatangi rumah sakit, klinik ataupun puskesmas, ya!
"Jangan langsung ke pelayanan kesehatan kalau sudah curiga dan emang ada faktor risikonya. Anda lebih baik telepon petugas, dan mereka yang akan datang. Jemput bola istilahnya," ujar dokter Dewi.
Tindakan ini adalah cara terbaik untuk menghindari penularan di tempat pelayanan kesehatan.
"Apalagi kita tahukalau Covid-19 itu rentan pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Nah, di puskesmas atau rumah sakit itu banyak yang imunitasnya lemah," jelasnya.
Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan RI memberikan hotline pelaporan jika masyarakat merasa curiga terinfeksi Covid-19, yaitu ke 119.
Sementara itu, kalau kamu ingin tahu informasi terkini dan mengecek informasi yang diterima di media sosial termasuk hoaks atau fakta, kamu juga bisa menghubungi hotline pusat krisis atau kontak layanan pengaduan corona di nomor 021-5210411 dan 081212123119.
Baca Juga: 5 Mitos Seputar Virus Corona, Hati-Hati Jangan Sampai Tertipu!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar