Pertama, bagian otak yang disebut amygdala jadi aktif. Ini memberikan sinyal untuk mengaktifkan hormon catecholamine dan kortisol.
Senyawa-senyawa itu meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, Kids.
Saat itu terjadi, tubuh jadi terasa lebih berenergi.
Darah juga mengalir dari saluran pencernaan ke bagian kepala, tangan, dan kaki kita. Sehingga orang yang marah bisa memiliki energi lebih.
Perubahan yang Terjadi di Tubuh Kalau Terlalu Sering Marah
Rupanya, saat otak melepaskan dua hormon itu, tubuh juga melepaskan asam lemak, yang bisa menumpuk di pembuluh darah.
Akibatnya, aliran darah menurun dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung serta peredaran darah lainnya.
Wah, ternyata bisa membahayakan tubuh, ya? Artinya enggak boleh terlalu sering marah, nih.
Oh iya, saat marah, apa kamu pernah merasa tubuh terasa panas? Ternyata ada penjelasannya juga lho.
Baca Juga: 5 Gejala Diabetes yang Sering Disepelekan, Apa Kamu Mengalaminya?
Penulis | : | publicdomainvectors.org |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar