Hasil bisnis porangnya berhasil hingga di ekspor ke luar negeri.
Pada awalnya, Paidi mengenal porang dari teman sepanti asuhan di Desa Klagon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Di rumah temannya, Paidi dikenalkan dengan tanamasn porang dan cara budidayanya.
Tertarik dengan tanaman tersebut, Paidi pun mempelajari budidaya tanaman porang melalui dunia maya.
"Setelah saya cek, ternyata porang menjadi bahan makanan dan kosmetik yang dibutuhkan perusahaan besar di dunia," ungkap Paidi.
Melihat peluang itu, Paidi pun mencari peluang untuk mengembangkan tanaman porang di dunia bisnis.
Namun, ia mendapat kendala pada saat membudidaya porang.
Kondisi lahan pertanian di kampung halamannya mempunyai kontur berbukit-bukit, sehingga memakan waktu panen cukup lama yaitu tiga tahun.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Enggak Nyangka Ternyata Makanan Pedas Bisa Bikin Mimpi Buruk
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar