GridKids.id - Nurgana adalah seorang ayah yang merawat keempat anaknya sendirian setelah istrinya meninggal dunia.
Suatu hari di tahun 2015, salah seorang anaknya yang bernama Rina Rismayanti menghilang dari rumahnya di Kampung Bojongnangka, Kelurahan Sukamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.
Saat itu Rina berusia 25 tahun. Memang sudah bukan anak kecil lagi, Kids.
Namun, menurut penuturan sang ayah, anaknya tersebut menderita suatu penyakit di otak sejak SD.
Menurut Nurgana, anaknya pergi dari ramah atas kemauannya sendiri dan ia membantah kalau ananknya menjadi korban perdagangan orang.
Ia pun melaporkan anak perempuannya yang menghilang ke polisi setelah mengetahuinya saat hendak salat Shubuh.
2 Tahun Terus Dicari
Sejak anaknya menghilang, Nurgana terus mencari Rina, putrinya tersebut, Kids.
Saat melakukan pencarian, ia sempat mendapatkan kabar bahwa anak gadisnya itu terlihat di Bandung.
Dari Tasikmalaya, sang ayah pun pergi mencari ke Bandung. Ia pergi ke sana sembari berjualan bakso.
Baca Juga: Bully Temannya Sampai Masuk Rumah Sakit dan Terancam Diamputasi, 7 Siswa SMP Ini Terancam Pidana
Namun sayangnya sang anak enggak kunjung ditemukan.
Setelah dua tahun enggak berhenti mencari, akhirnya sang Nurgana pasrah.
Ia memiliki dugaan bahwa Rina telah meninggal dunia dan menggelar tahlil serta doa bersama di rumahnya selama tujuh hari untuk Rina.
Ditemukan di Deli Serdang
ENggak disangka-sangka, 5 tahun kemudian Nurgana mendapatkan kabar bahwa anak gadisnya masih hidup.
Rina ditemukan di Deli Serdang saat terjaring Dinas Sosial Deli Serdang karena enggak memiliki identitas.
Rina diduga mengalami depresi berat. Maka setelahnya ia kemudian dikirim ke UPT Dinsos Sumut yakni Panti Tuna Sosial Tuna Laras di Brastagi pada Mei 2019 lalu.
Baca Juga: Chat Antara Ibu dan Anak Ini Bikin Ngakak, Kocak Banget! Ada yang Bikin Gemas sampai Bikin Kesal
"Kita tanya nanti berubah-ubah jawabannya. Jadi pun kami bingung. Sampai lama gitu, kami pun kasihan. Kemana mau dipulangkan. Omongannya pun selalu berubah. Dia kesulitan nangkap pembinaan yang diberikan, tampaknya depresi berat dia," kata Kepala Seksi Peng/Rehabilitasi Wanita Tuna Susila, Lilis Simamora.
Rina pun tinggal di panti tersebut selama sembilan bulan lamanya.
Selama di sana, Rina diberikan pembinaan agama, berbagai keterampilan masak memasak hingga menjahit.
Diunggah di Facebook
RIna sudah cukup lama dibina, tapi keluarganya enggak kunjung ditemukan.
Maka dari itu, salah seorang staf setempat kemudian berinisiatif mengunggah foto Rina di Facebook untuk mencari keluarganya.
Ternyata usaha tersebut membuahkan hasil, Kids. Melalui komunikasi di Facebook itu, akhirnya orang tua Rina bisa melakukan video call.
Di saat berkomunikasi lagi setelah bertahun-tahun terpisah, ayah dan anak ini sama-sama menangis. Bahkan Rina bisa mengucap 'Iya itu bapakku'.
Banyak pihak ikut mendukung dan membantu. Bahkan pihak Wali Kota Tasikmalaya ikut menjembatani Rina untuk bertemu orangtuanya.
Pihak panti pun mengantar Rina ke Tasikmalaya setelah berkoordinasi dengan dinas sosial setempat pada Jumat (7/2/2020).
Rina pun dikembalikan oleh pihak Dinas Sosial Tasikmalaya. Saat ini ayah dan anak tersebut berhasil berkumpul kembali.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar