GridKids.id - Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah plastik memang menjadi persoalan genting selama bertahun-tahun.
Enggak hanya di satu tempat, kasus tersebut terjadi di berbagai wilayah di Indonesia bahkan dunia.
Seperti yang telah kita ketahui, sampah-sampah plastik sangat sulit diurai dan membutuhkan waktu yang lama, Kids.
Sampah tersebut sangat mengancam bagi lingkungan, terutama untuk hewan dan ekosistemnya.
Suatu hari, Pall Sigurdsson dan teman-temannya melakukan ekspedisi menyelam di perairan Lembeh, Sulawesi Utara, Indonesia.
Di sana, tanpa diduga sebelumnya, mereka ternyata menjadi penyelamat untuk makhluk laut kecil yang sangat membutuhkan rumah baru.
Saat menjelajahi dekat dasar laut, Sigurdsson melihat gurita kelapa kecil yang berlindung di dalam gelas plastik bening.
Ia menemukan gurita kecil itu sekitar 20 meter di bawah laut.
Melihat sampah yang mengotori pemandangan bawah laut cukup menyedihkan, tetapi Sigurdsson menyadari bahwa bagian khusus dari sampah ini membahayakan nyawa secara langsung.
Tidak hanya gagal menyembunyikan tubuh gurita secara memadai, setiap predator yang mencari makanan yang mudah kemungkinan akan berakhir dengan menelan sampah gelas plastik itu juga.
Baca Juga: Pria Ini Selamatkan Puluhan Anjing Terlantar, Foto-foto Before dan After-nya Bikin Sedih dan Terharu
Jadi, Sigurdsson dan kelompoknya pun mulai bekerja.
Mereka menghabiskan sisa waktu menyelam mereka menjelajahi dasar laut untuk mendapatkan rumah yang lebih pas untuk gurita kecil.
Mereka dengan lembut menawarkan cangkang kerang yang berbeda kepada gurita sampai ia menemukan satu yang sesuai dengan keinginannya.
Waktu adalah hal yang penting selama misi berburu rumah kecil ini.
Ini karena persediaan oksigen kelompok itu segera berkurang, tetapi untungnya hewan itu akhirnya memilihnya.
"Gurita kelapa terkenal karena sangat pilih-pilih tentang cangkang mana yang mereka simpan," tulis Sigurdsson dalam keterangan videonya.
"Jadi, kami harus mencoba dengan banyak kerang yang berbeda sebelum menemukan satu yang dapat diterima."
Sigurdsson mengunggah video yang merekam proses gurita kecil itu memilih rumahnya di akun YouTube miliknya.
"Kami menghabiskan seluruh penyelaman dan sebagian besar oksigen kami menyelamatkan gurita ini dari apa yang pasti akan menjadi nasib kejam," tulisnya di keterangan video.
"Gurita kelapa, juga dikenal sebagai gurita berurat, dilahirkan dengan naluri untuk melindungi diri dengan membuat rumah dari kelapa atau kerang. Namun individu ini telah terjebak oleh naluri mereka dan telah membuat rumah dari gelas plastik yang mereka temukan di bawah air," lanjutnya.
Gurita itu sekarang aman, tetapi sayangnya, masalah polusi di habitatnya tidak dihadapi olehnya sendirian.
"Kami cenderung berfokus pada polusi plastik karena bagian yang mengapung dan mudah dilihat, dan memahami seberapa buruknya," kata Sigurdsson kepada The Dodo.
"Aku menghabiskan banyak waktu menyelam di dasar lautan di seluruh dunia, dan jumlah sampah di dasar juga sangat besar."
Baca Juga: Hancurkan Passport, Anjing Ini Berhasil Selamatkan Pemiliknya dari Ancaman Virus Corona di Wuhan
Setiap tahun, sekitar 4,8 hingga 12,7 metrik ton plastik masuk ke lautan bumi setiap tahun, membahayakan nyawa hewan yang tak terhitung jumlahnya.
Skala besar itu seolah tidak dapat dipahami, meskipun dengan sedikit keberuntungan, kisah pengalaman rumah untuk makhluk kecil ini benar-benar akan mendorong masalah ini ke permukaan.
(Penulis: Rebi)
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar