GridKids.id - Siapa yang suka mendengkur? Suara dengkuran biasanya memang terdengar menyebalkan ya, Kids.
Bahkan, kadang-kadang suara dengkuran seseorang justru dijadikan lelucon.
Namun, tahukah kamu kalau sebenarnya hal tersebut bisa menjadi tanda atau sinyal bahaya dari kesehatan?
Tim peneliti dari Detroit AS bahkan menyatakan bahwa mendengkur lebih berbahaya dari merokok, lo.
Seseorang yang mendengkur dinilai mempunyai risiko lebih besar dalam mengalami penebalan arteri karotis dibanding perokok, orang yang kegemukan atau obesitas, dan bahkan yang memiliki kadar kolesterol tinggi sekali pun.
Arteri karotis adalah pembuluh darah yang memberikan pasokan ke daerah leher dan kepala, termasuk otak, Kids.
Kalau dinding pembuluh darah ini mengalami penebalan, hal itu bisa menjadi permulaan dari berbagai penyakit pembuluh darah lainnya.
Sleep Apnea
Mendengkur adalah tanda dari henti nafas saat tidur atau yang biasa disebut dengan sleep apnea.
Henti nafas saat tidur terjadi akibat sempitnya saluran nafas, sehingga walau dada naik turun berusaha bernafas, tapi enggak ada udara yang bisa mengalir lewat.
Akibatnya, oksigen akan turun sepanjang malam, Kids.
Nah, para ahli menyatakan bahwa sleep apnea merupakan salah satu penyebab utama dari hipertensi, penyakit jantung, diabetes, impotensi hingga stroke, lo.
Baca Juga: Malas Gosok Gigi? Hati-hati Beberapa Penyakit Ini Mengintai, Mulai dari Penyakit Gusi sampai Jantung
Perkembangan penelitian tentang kasus mendengkur ini semakin banyak yang membuktikan bahwa hal itu mengindikasikan penyakit yang serius.
Sayangnya, belum banyak yang menganggap mendengkur sebagai sinyal atau tanda dari penyakit berbahaya yang mungkin sedang mengintai tubuh kita.
Dengan banyaknya data penelitian, sebaiknya kita enggak menganggap sepele lagi kasus dengkuran, ya, Kids.
Perawatan
Langkah mudah yang bisa dilakukan saat kita tahu bahwa orang di sekitar kita tidur dengan mendengkur adalah memberitahunya.
Soalnya, tentu saja orang tersebut enggak akan tahu kalau dirinya mendengkur jika enggak diberitahu, Kids.
Setelahnya, kita bisa menganjurkannya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Biasanya seseorang akan diperiksa dan dikenali permasalahannya untuk menentukan diagnosa yang tepat.
Pemeriksaan di laboratorium juga bisa dilakukan dalam rangka memeriksa fungsi jantung atau pernafasan saja.
Nah, pemeriksaan tersebut akan dilakukan saat pendengkur itu tidur.
Nah, mengapa dilakukan saat tidur, ya? Sebab, gangguan nafasnya hanya terjadi pada saat tidur, Kids.
Setelah diagnosa ditemukan, selanjutnya dokter akan menentukan perawatan yang tepat untuk pendengkur sesuai dengan kondisinya, Kids.
Baca Juga: Berenang dalam Air Banjir Berbahaya! Tikus dan Penyakit Leptospirosis Mengintai
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar