Bagaimana Awal Badai Dinamai dengan Nama Orang?
Penamaan badai yang ringkas dan mudah diingat, bisa membantu mengurangi siaran dan pemberitahuan bencana alam yang rentan keliru.
Menurut pertimbangan mitigasi bencana, beberapa ahli meteorologi Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS selama era Perang Dunia II mencari cara lebih baik untuk menandai badai.
Untuk tujuan itu, badai-badai yang terjadi lalu dinamai dengan nama-nama orang terdekat mereka.
Sebelum abad 20, Clement Wragge, seorang pakar meteor Australia lebih dulu memberi nama siklon tropis di akhir abad ke-19 dengan huruf alfabet Yunani dan karakter mitologi Yunani dan Romawi.
Barulah ketika sudah masuk ke abad 20, surat kabar dan prakiraan cuaca di AS merancang nama khusus untuk menamai badai.
Nama-nama badai itu merujuk ke periode waktu, lokasi geografis, atau seberapa intens kekuatan badainya.
Pada 1945, Biro Cuaca Nasional AS dibentuk dan memperkenalkan sistem alfabet fonetik militer untuk menamai badai.
Tapi, pemilihan ini akhirnya dipertimbangkan karena pilihan alfabet itu cepat habis karena terbatas.
Lalu, pada 1953, pemerintah AS menerima ide dari prakirawan cuaca untuk menggunakan nama-nama perempuan sebagai nama badai.
Praktik penamaan badai ini lalu ditiru juga oleh negara-negara lain setelahnya.