Find Us On Social Media :

Hari Bahasa Isyarat Internasional 23 September: Siapa Saja yang Berjasa Memperkenalkannya?

Hari ini 23 September diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional, sejak kapankah bahasa ini dipergunakan?

GridKids.id - Kids, hari ini 23 September diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat International.

Bahasa isyarat merupakan bahasa yang dipakai oleh teman-teman tuli.

Penggunaan bahasa isyarat jadi salah satu cara berkomunikasi bagi teman-teman tuli yang fungsi pendengarannya terganggu.

Kondisi pendengaran yang terganggu ini bisa berlangsung sementara atau bahkan permanen seumur hidup.

Nah, tiap-tiap manusia memerlukan interaksi atau berkomunikasi dengan sekitarnya.

Dari fakta dan kebutuhan inilah lahir bahasa yang membantu teman-teman dengan keterbatasan pendengaran untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain.

Hari Bahasa Isyarat Internasional pertama kali diperingati pada 2017 silam.

Peringatannya tiap 23 September adalah upaya meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya bahasa isyarat.

Ketika kesadaran global tentang bahasa isyarat terbentuk maka akan memudahkan upaya mewujudkan hak-hak dasar para penyandang disabilitas, khususnya kawan-kawan tuli.

Penetapan 23 September sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional dipilih untuk memperingati berdirinya World Federation of the Deaf (WFD) pada 1951.

Lalu, tahukah kamu siapa orang yang berjasa memperkenalkan bahasa isyarat ini, Kids?

Baca Juga: Soal dan Jawaban Materi TVRI, Mengenal Hak-Hak Penyandang Tuli, 28 September 2020

Tokoh yang Berjasa Memperkenalkan Bahasa Isyarat

1. Geronimo Cardano (Italia)

Pada abad 16, seorang dokter bernama Geronimo Cardano dari Italia, adalah tokoh yang mengajarkan bahasa isyarat pertama kali.

Dokter Cardano melihat bahwa kawan-kawan tuli bisa diajarkan untuk mengenal simbol-simbol.

Dari situ muncul pemikiran untuk mengajarkan simbol ke hal-hal yang ditangkap oleh indera penglihatan mereka.

Bukannya tanpa alasan, Dokter Cardano punya seorang putra yang juga tuli, Kids.

Inilah kenapa dokter Cardano menaruh perhatian lebih pada penggunaan bahasa isyarat.

Selama mengajari sang putra, dokter Cardano menyadari kalau pemahaman anak yang tuli sama saja dengan anak-anak normal lainnya.

2. Pedro Ponce de Leon (Spanyol)

Seorang biarawan Benediktin adalah biarawan yang biasa mempergunakan isyarat tangan untuk berkomunikasi dalam keheningan.

Nah, kebiasaan ini lalu diadaptasi untuk diajarkan pada orang-orang tuli.

Baca Juga: Sekarang Teman Tuli Bisa Merasakan Musik! Bagaimana Caranya, ya?

Materi yang diajarkan ini lalu diadaptasi menjadi sistem-sistem bahasa isyarat yang dipergunakan di seluruh dunia sekarang.

2. Juan Pablo Bonet (Spanyol)

Pada 1620, Juan Pablo Bonet menerbitkan karya pertama tentang pendidikan untuk orang-orang yang punya gangguan pendengaran.

Ia adalah orang yang mengusulkan agar orang tuli belajar mengucapkan kata-kata dan menyusun frasa yang bermakna.

Ia juga yang menciptakan alfabet demonstratif menggunakan tangan kanan.

Nantinya tangan kanan akan digunakan untuk mewujudkan bentuk-bentuk yang mewakili tiap huruf.

4. Charles-Michel de l'Epee (Prancis)

Seorang pastor Katolik dari Prancis yaitu Charles-Michel de l'Epee mendirikan metode pembelajaran yang komprehensif bagi orang-orang tuli.

Ia mendirikan sekolah umum pertama untuk orang Tuli di Institut Nasional untuk Bisu yang berlokasi di Paris.

Siswa atau murid yang bersekolah di sana membawa kebiasaan isyarat yang mereka pakai sehari-hari di rumah.

Nah, Pastor Epee akan mengadaptasinya ke daftar alfabet manual dalam kamus isyarat ciptaannya.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Dua Jenis Bahasa Isyarat: SIBI dan BISINDO

Selama hidupnya pastor Epee berhasil mendirikan 21 sekolah untuk orang tuli sehingga ia digelari Bapak Kaum Tuli, Kids.

5. Thomas Hopkins Gallaudet (Amerika Serikat)

Terinspirasi dari tetangganya yang punya gangguan pendengaran, seorang menteri dari Connecticut bernama Thomas Hopkins Gallaudet pergi ke Prancis untuk belajar metode Epee, Kids.

Setelah tiga tahun bersekolah, Thomas lalu mendirikan Sekolah Amerika untuk tuli di Hartford, Connecticut.

Metode yang dipergunakan untuk siswa-siswinya serupa metode Epee di Prancis.

Anak-anak murid diminta membawa bahasa isyarat yang dipergunakan sehari-hari di rumah untuk diadaptasi menjadi kumpulan bahasa isyarat Amerika.

Nah, Kids, itulah tadi beberapa tokoh yang berjasa memperkenalkan bahasa isyarat bagi orang tuli ke seluruh dunia. Inspiratif sekali, ya?

 ----

Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!