GridKids.id - Kids, pada 21 September tiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perdamaian Internasional.
Perdamaian adalah suatu kondisi di mana situasi damai, bebas, dan bahagia terjadi di seluruh negara.
Tahukah kamu kenapa perdamaian penting bagi kehidupan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perdamaian merupakan penghentian permusuhan atau perselisihan dan lain sebagainya.
Terwujudnya perdamaian dunia berarti memenuhi hak asasi manusia, memastikan teknologi, kesehatan, pendidikan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Perdamaian juga berarti meniadakan pertikaian yang terjadi di seluruh dunia.
Kalau ditanya apakah saat ini dunia telah mencapai konsep perdamaian bagi seluruh negara?
Jawabannya adalah belum, masih ada beberapa negara yang mengupayakan kemerdekaan dan perdamaian negaranya.
Lalu, apa sih pentingnya mewujudkan perdamaian dunia itu, Kids?
Kamu tentu tahu, ikut mewujudkan perdamaian dunia adalah salah satu cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.
Sejarah Indonesia menunjukkan kalau kita pernah berada di bawah penjajahan untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Peran Aktif Indonesia dalam Upaya Mewujudkan Perdamaian Dunia, Apa Saja?
Itu salah satu alasan kenapa bangsa kita harus jadi pihak yang peduli pada isu-isu perdamaian dunia.
Kenapa Harus Ada Perdamaian Dunia?
1.Terjalinnya Hubungan Baik Antar Negara
Enggak ada negara yang bisa hidup sendiri tanpa berhubungan dengan negara lainnya.
Hubungan internasional yang terjalin antar negara bisa membantu satu sama lain mencukupi kebutuhan di segala bidang.
Hal ini hanya bisa terwujud jika dunia dalam situasi damai, tanpa perang dan konflik politik.
2. Mendukung Perkembangan Negara
Pembangunan negara bisa didukung apabilan dunia dalam kondisi damai.
Kalau enggak ada perdamaian dunia, maka sulit bagi sebuah negara untuk memulai proses pembangunannya.
Negara akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan tujuan negara.
Negara yang ingin sukses dalam pembangunan harus turut serta mendukung terwujudnya perdamaian dunia.
Baca Juga: Peran Indonesia dalam Organisasi ASEAN: Agen Budaya dan Penjaga Perdamaian
3. Mewujudkan Kestabilan Politik
Perdamaian dunia mewujudkan kondisi politik yang stabil dan aman.
Kalau politik aman, maka hubungan negara bisa rukun dan memungkinkan terjadinya kerja sama.
Negara yang mengalami ketegangan politik dengan negara lain akan berujung pada konflik.
Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif yang sifatnya netral dan enggak membela kepentingan mana pun.
Sistem ini mendukung cita-cita Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia.
4. Mendukung Kestabilan Ekonomi
Dunia yang damai dan bebas perang bisa menjamin terselenggaranya kegiatan atau sistem ekonomi yang baik.
Dengan dukungan sistem dan kemajuan ekonomi, negara bisa berkembang dan mencapai kemajuannya.
Sektor atau bidang ekonomi tiap negara adalah sesuatu yang diunggulkan dan selalu mendapat perhatian khusus.
Jika perdamaian dunia terwujud, tiap negara bisa saling mendukung dan bisa mencapai kestabilan ekonominya sendiri-sendiri.
Baca Juga: Latar Belakang Pemberian Nobel Prize bagi Ilmuwan dan Sastrawan Dunia? #AkuBacaAkuTahu
Sebaliknya, jika perdamaian dunia sulit terwujud, maka akan selalu ada negara yang kesulitan mencapai kestabilan ekonomi.
5. Menjaga Keamanan Negara
Jika perdamaian dunia terwujud maka keamanan negara pasti terjamin.
Kalau enggak adanya perdamaian dunia, maka ada kemungkinan terjadinya peperangan.
Peperangan bisa membawa banyak kerugian, dari harta benda hingga korban jiwa.
Jika pun selamat, orang-orang yang berhasil melalui perang akan menghadapi ketakutan dan trauma sepanjang hidupnya.
Tak ada satupun jiwa di dunia yang pantas dihantui rasa takut akibat perang seperti itu.
Itu tadi beberapa poin kenapa harus ada perdamaian dunia yang kita upayakan bersama.
Kini kamu tahu kalau perdamaian dunia sangat penting untuk memastikan segala bidang kehidupan di berbagai negara berjalan sesuai harapan.
----
Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!