Find Us On Social Media :

Asal Muasal Petrikor, Bau Khas Musim Penghujan #AkuBacaAkuTahu

Ketika hujan, kamu bisa membaui petrichor yang menyebar di segala arah. Bagaimana hujan bisa menyebarkan bau yang harum?

GridKids.id - Ketika hujan turun akan menyebar aroma petrikor.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, petrikor adalah aroma khas yang diasosiasikan dengan aroma yang keluar ketika air hujan membasahi tanah yang kering.

Sebelum hujan datang di tempatmu, enggak jarang kamu bisa membaui petrikor.

Asalnya dari hujan yang telah jatuh di daerah lain, lalu aromanya terbawa angin sampai terhirup olehmu.

Petrikor yang aromanya menenangkan hati itu sebenarnya bukan bau air hujan yang turun ke Bumi.

Tapi, dibentuk oleh tiga faktor yang ada di alam.

Tanpa adanya tiga faktor ini enggak akan ada petrikor yang ditunggu-tunggu setiap hujan turun.

Petrikor terbentuk karena ada ozon, tumbuhan juga bakteri, Kids.

Ketika melihat ada ozon dalam deretan faktor pembentuk petrikor, kamu mungkin akan bertanya-tanya, bukankah ozon ada jauh dari kita?

Ozon terbentuk ketika muatan listrik dari petir memisahkan oksigen jadi dua atom O, yang ketika berikatan dengan oksigen membentuk ozon (O3).

Nah, angin yang bergerak membawa ozon ini sampai terhirup oleh kita, Kids.

Baca Juga: 3 Faktor Pembentuk Petrichor Ketika Hujan Turun, Apa Saja? #AkuBacaAkuTahu

Dari Mana Terbentuknya Petrikor?

Hujan turun ketika muatan air membuat awan sangat berat dan akhirnya tetes-tetes air hujan turun ke Bumi.

Hujan membawa aroma yang khas, orang-orang menyebutnya petrikor.

Istilah petrikor atau petrichor dalam bahasa Yunani, berasal dari dua kosa kata yaitu 'petra' dan 'ichor' yang berarti batu juga darah yang mengalir di urat nadi dewa.

Bau petrikor sebenarnya sudah mulai mengendap di tanah, bahkan jauh sebelum hujan terjadi.

Selama kemarau, tumbuhan akan mengeluarkan minyak yang mengandung asam lemak seperti palmitic acid dan stearic acid.

Asam-asam inilah yang berperan menahan benih dalam tanah supaya enggak tumbuh, Kids. Kenapa begitu?

Ya, tumbuh ketika musim kering tentunya akan jadi masa yang berat bagi tanaman untuk bertahan hidup, bukan?

Seiring berjalannya waktu, minyak dan material organik ini akan terbang dari tanah kering ke daerah berlumpur atau berbatu-batu.

Ketika sekumpulan senyawa yang mengendap itu bertemu air hujan, senyawanya akan beterbangan ke udara, menciptakan petrikor yang kita hirup.

Petrikor akan terasa lebih tajam jika di sebuah daerah sudah lama enggak hujan.

Baca Juga: 4 Tanda Alam Akan Turun Hujan yang Harus Dicermati, Apa Saja? #AkuBacaAkuTahu

Selain, senyawa kimia yang dihasilkan tumbuhan, petrikor juga berasal dari senyawa geosmin. Apa itu?

Bakteri-bakteri streptomyces akan mengeluarkan senyawa geosmin yang punya aroma dan rasa earthy (mirip tanah).

Hujan yang turun mengganggu senyawa yang tersimpan dalam tanah, menyebarkan petrikor ke segala arah.

Penelitian ilmiah mengungkap kalau tetesan air hujan mengenai tanah, tetesan itu akan membentuk gelembung udara.

Dari waktu ke waktu, ukurannya makin membesar dan pecah, menguarkan aroma hujan yang familiar di penciuman kita.

Jadi, aroma petrikor lahir dari cara kerja semesta yang terbentuk jauh sebelum hujan datang. Menarik, ya?

Pertanyaan:
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya petrikor?
Petunjuk, cek lagi halaman 1. 

 ----

Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!