Find Us On Social Media :

Kenapa Awan Menggantung di Langit Tanpa Terjatuh? #AkuBacaAkuTahu

Awan terlihat menggantung dan kontras dengan langit yang biru terang. Kenapa awan bisa menggantung dan enggak jatuh ke tanah, ya?

GridKids.id - Di siang hari yang cerah, ketika kamu memandangi langit yang biru terang, kamu akan melihat awan putih, Kids.

Awan-awan putih itu berkumpul megah, kadang juga terpisah-pisah, mirip kapas yang tertiup angin.

Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa awan bisa terbang di udara dan enggak jatuh ke tanah?

Kids, sebelum menjawab pertanyaan tentang awan itu, kamu harus tahu kalau awan terbentuk karena ada dua jenis massa udara berbeda yang saling bertemu.

Ketika massa udara basah dan massa udara kering bertemu, maka awan terbentuk, nih, Kids.

Jadi, udara lembap yang hangat datang dari laut, posisinya akan selalu ada di atas udara yang kering juga dingin.

Inilah kenapa udara yang lebih hangat akan terus naik karena ringan bobotnya.

Awan sekolah menggantung di udara karena fenomena perbedaan suhu udara yang terjadi sepanjang hari itu, Kids.

Selain terbentuk dari perbedaan suhu udara, awan juga terbentuk karena adanya gunung. Kok bisa begitu?

Gunung yang menjulang ternyata menghalangi pergerakan udara yang horizontal, nih.

Mau enggak mau, udara akan merambat naik ke puncak gunung.

Baca Juga: Berubah Warna, Kenapa Awan Jadi Abu-Abu Mendekati Turun Hujan?

 Kenapa Awan Terbang dan Menggantung di Langit?

Kamu masih ingat kan kalau udara yang lembap dan hangat lebih ringan dari udara yang kering juga dingin, Kids?

Ketika keduanya bertemu di puncak gunung, terbentuklah awan yang besar dan megah, menarik untuk dipandangi dan diabadikan dengan kamera, Kids.

Selain itu, awan juga bisa terbentuk ketika terjadi pemanasan di permukaan Bumi oleh Matahari, istilah populernya adalah konveksi.

Ketika permukaan Bumi terpapar panas Matahari, maka suhu udaranya jadi lebih tinggi.

Nah, ketika suhu udara lebih panas dan lembap bobotnya lebih ringan.

Udara akan perlahan bergerak naik dan bertemu dengan udara yang lebih kering dan dingin pada ketinggian tertentu membentuk awan yang kita kenal.

Di laut terjadi peristiwa konvergensi, yaitu pertemuan angin laut (bertiup dari laut ke darat) dengan angin darat yang terbentuk di pantai ketika siang hari.

Udara yang saling berlawanan arah dan muatan itu mendorong yang lebih tinggi suhunya untuk naik dan membentuk awan, Kids.

Awan akan tetap ada dan menggantung sempurna karena bobotnya yang ringan.

Berbeda dengan udara sekitarnya yang panas, suhu udara di dalam awan sangat dingin bahkan lebih rendah dari 0 derajat Celcius, ya.

Baca Juga: Caping Gunung Raksasa yang Menyelubungi Gunung, Benarkah Berbahaya?

Awan punya muatan kristal es, air super dingin, juga titik-titik es yang ukurannya super kecil.

Awan baru akan mulai turun ketika punya banyak muatan titik-titik air kecil dibandingkan es-nya.

Ketika itu kamu bisa melihat awan berubah warna jadi lebih gelap, dan enggak seberapa lama hujan akan turun ke Bumi dalam bentuk tetesan air, Kids.

Jadi, dibalik awan yang terlihat empuk dan menggemaskan itu di dalamnya terjadi pergerakan partikel kecil yang saling menyatu, memisahkan diri, dan saling bertumbukan, lo. Menarik ya?

Pertanyaan:
Seperti apa proses pembentukan awan dilihat dari suhu udara di sekitar kita?
Petunjuk, cek lagi halaman 1. 

 ----

Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!