Find Us On Social Media :

Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia: Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi

Peta wilayah kekuasaan kerajaan Gowa di abad 17.

GridKids.id - Halo, Kids, kali ini kamu akan melanjutkan materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bersama GridKids, nih.

Sebelumnya kamu sudah belajar bersama tentang kesultanan Ternate-Tidore di Maluku.

Kali ini kamu akan diajak beralih ke kerajaan Islam di Sulawesi, yaitu Kerajaan Gowa-Tallo.

Kerajaan Gowa-Tallo adalah kerajaan Islam pertama di Sulawesi.

Pusat kerajaan Gowa-Tallo terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan.

Kerajaan Gowa-Tallo mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin.

Sultan Hasanuddin punya julukan sebagai Ayam Jantan dari Timur.

Julukan itu diperoleh karena keberanian dan ketegasannya melawan Belanda yang ingin memonopoli perdagangan di wilayahnya.

Pada 1667, Sultan Hasanuddin menandatangani perjanjian Bongaya.

Perjanjian ini sangat merugikan Kerajaan Gowa-Tallo karena berisi tentang pengesahan monopoli perdagangan yang dilakukan Belanda di pelabuhan Makassar.

Hal ini terjadi karena ada pengkhianatan dari Raja Aru Palaka dari Bone yang mengakibatkan Belanda berhasil mengalahkan Kerajaan Gowa-Tallo.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia: Kehidupan Sosial-Ekonomi di Kerajaan Banten

Sejarah Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa Tallo merupakan gabungan dari dua kerajaan yang berasal dari keturunan yang sama yaitu Kerajaan Gowa.

Pendiri Kerajaan ini adalah Tumanurung Bainea di awal abad 14 M.

Kerajaan terbagi menjadi dua di awal abad ke-15.

Namun, di bawah pemerintahan Raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Kallonna memerintah, kerajaan Gowa-Tallo kembali bersatu menjadi Kerajaan Makassar.

Kerajaan Gowa-Tallo masuk ke masa Islam dan berubah menjadi kesultanan di abad ke-16.

Raja Kesultanan Gowa-Tallo yang pertama kali masuk Islam adalah I Mangarangi Daeng Manrabbia (1593-1639) dan bergelar Sultan Alauddin I.

Masa kejayaan kesultananan Gowa-Tallo ketika di bawah pemerintahan Sultan Hasanuddin di 1653.

Selama berjaya, Kerajaan Gowa-Tallo dikenal sebagai negara maritim yang jadi pusat perdagangan Indonesia di bagian timur.

Selama di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin, pendidikan dan kebudayaan Islam berkembang.

Inilah yang membuat banyak murid-murid dari Sulawesi yang pergi belajar Islam ke Banten.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia: Kerajaan Banten di Ujung Barat Pulau Jawa

Selama berada di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin, dominasi VOC yang coba masuk ke wilayah kerajaan ditentang dengan keras.

Kekalahan Gowa-Tallo, disebabkan oleh politik adu domba antara Kerajaan Makassar dan kerajaan Bone, salah satu kerajaan bawahannya.

Runtuhnya kerajaan maritim kuat di Indonesia timur ini terjadi setelah penandatanganan Perjanjian Bongaya, Kids.

Pertanyaan:
Kapan perjanjian Bongaya ditandatangani?
Petunjuk, cek lagi halaman 1. 

 ----

Jangan lupa kunjungi juga akun youtube GridKids untuk mendapatkan berbagai informasi visual dalam bentuk video dan shorts yang bisa menambah wawasanmu, Kids!