Find Us On Social Media :

Penelitian Ungkap Alasan Aroma dan Rasa Makanan di Luar Angkasa Terasa Hambar, Kenapa?

Tahukah kamu bahwa ketika kamu berada di luar angkasa, rasa makanan yang kamu cecap tak terasa sama seperti biasanya?

GridKids.id - Ilmuwan dari The Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University melakukan penelitian pertama di dunia tentang aroma makanan yang umum.

Dilansir dari laman kompas.com, studi tentang aroma makanan ini akan bantu menjelaskan tentang alasan dibalik rasa hambar yang dirasakan oleh astronaut yang bertugas di ruang angkasa.

Hal ini membuat para astronaut kesulitan memperoleh asupan nutrisi secara normal, lo.

Studi ini juga bisa diterapkan lebih luas untuk memperbaiki pola makan dengan mempersonalisasi aroma supaya bisa meningkatkan rasa makanan.

Penelitian sebelumnya sudah menunjukkan kalau aroma punya peran penting dalam menentukan rasa makanan.

Studi ini menguji beberapa persepsi orang terhadap ekstrak vanila juga almond, hingga minyak esensial lemon yang berubah ketika di Bumi sampai di lingkungan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Para peserta menggunakan kacamata untuk mendapatkan pengalaman realitas virtual.

Penelitian ini menjadi terasa benar-benar nyata sebagai simulasi ketika peneliti ada di stasiun luar angkasa.

Studi ini juga bisa mengubah cara mencium dan merasakan sesuatu.

Peneliti utama dari School of Science, Julia Low, mengatakan kalau aroma vanila dan almond lebih kuat ketika dihirup di lingkungan simulasi ISS.

Sedangkan, aroma lemon tetap dan enggak berubah, Kids.

Baca Juga: Ruang Hampa Udara, Seperti Apakah Gambaran Bau Ruang Angkasa?

Hasil Penelitian

Tim peneliti menemukan kalau bahan kimia manis dalam aroma vanila dan almond disebut benzaldehida.

Bahan kimia ini disebut bisa menjelaskan perubahan persepsi selain kepekaan individu ke bau atau aroma tertentu.

Selama berada di ruang yang jauh dari Bumi, beberapa orang juga mungkin terpengaruh dalam hal penciuman dan indera perasanya ketika berhubungan dengan makanan.

Penelitian ini melibatkan sampel besar terdiri dari 54 orang dewasa.

Studinya menangkap kalau ada variasi pengalaman pribadi individu tentang aroma dan rasa yang ada di lingkungan terisolasi.

Tujuan jangka panjang dari penelitian ini bermaksud menyesuaikan makanan-makanan yang dibuat untuk para astronaut, Kids.

Jadi, selama berada jauh dari Bumi, asupan nutrisi tetap terjaga dan enggak terpengaruh karena indera penciuman dan perasa terdampak di lingkungan yang berbeda.

Ketika berada di ruang yang tanpa gravitasi membuat cairan berpindah dari tubuh bawah ke tubuh atas.

Kondisi ini membuat wajah bengkak dan hidung tersumbat, mempengaruhi indera penciuman dan indera perasa.

Perubahan ini nyatanya biasanya akan hilan setelah beberapa minggu astronaut atau peneliti ada di stasiun luar angkasa, Kids.

Baca Juga: Bisakah Menentukan Atas dan Bawah Ketika Berada di Ruang Angkasa?

Para astronaut dan peneliti belum bisa menikmati makanan mereka seperti biasa di masa-masa awal mereka tiba di stasiun luar angkasa.

Butuh waktu untuk bisa kembali normal dan merasakan lagi bau juga rasa makanan seperti biasa.

Pertanyaan:
Apa yang terjadi pada aroma lemon ketika dihirup di stasiunb luar angkasa Internasional? 
Petunjuk, cek lagi halaman 1. 

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.