GridKids.id - Kids, dulunya banyak hewan-hewan yang ukuran dan bentuk fisiknya enggak biasa, lo.
Kalau kita sekarang jadi salah satu makhluk hidup yang mendominasi kehidupan di Bumi, dulunya ada hewan-hewan yang ukuran tubuhnya sangat besar daripada yang kita kenal hari ini, lo.
Tahukah kamu kenapa banyak megafauna yang menemui kepunahan kini?
Ternyata salah satu alasan dibalik kepunahan megafauna bisa dipicu oleh mulai berkembangnya populasi manusia di sebuah tempat.
Nah, kali ini kamu akan diajak melihat bersama-sama berbagai contoh megafauna yang punah karena manusia, di antaranya:
Megafauna yang Punah karena Manusia
1. Sapi Laut Steller
Sapi laut steller pertama kali ditemukan oleh seorang naturalis dari Jerman yaitu Georg W. Steller.
Spesies megafauna satu ini banyak ditemukan di sekitar pesisir Kepulauan Commander di Laut Bering Samudera Pasifik.
Megafauna yang punya nama ilmiah Hydrodamalis gigas ini sekilas tampilannya mirip dugong yang masih bisa kita saksikan saat ini.
Dulunya sapi laut steller termasuk hewan jinak yang sering terlihat mengapung di permukaan laut.
Baca Juga: 6 Hal yang Terjadi Jika Suhu Bumi Semakin Panas, Benarkah Menyebabkan Kepunahan?
Inilah yang jadi salah satu pemicu kepunahan megafauna satu ini, banyak pemburu yang bisa menargetkannya dengan mudah.
Kurang dari 30 tahun setelah ditemukan, sapi laut steller menghadapi kepunahannya pada 1768.
2. Diprotodon
Diprotodon adalah hewan marsupilia terbesar yang pernah ada dan hidup di muka Bumi.
Sekitar 1,4 juta tahun lalu Diprotodon hidup di daratan benua Australia, Kids.
Diprotodon diketahui masih berkerabat dekat dengan koala dan wombat ini beratnya bisa mencapai 3 ton dengan panjang sekitar 3 meter.
Karena ukurannya yang sangat besar, Diprotodon adalah hewan yang kebal dari predator apa pun.
Meski begitu, Diprotodon tetap mengalami kepunahan enggak lama setelah manusia mulai menempati Benua Australia, Kids.
Diprotodon disebut mulai punah setelah perubahan iklim dan ekosistem terjadi di habitatnya.
3. Moa Raksasa
Moa adalah burung tanpa sayap yang jadi hewan endemik Selandia Baru.
Baca Juga: Kepunahan Burung Dodo di Tangan Manusia, Materi IPAS Kelas 3 SD
Dulu burung Moa pernah tumbuh jadi raksasa dengan bobot mencapai 250 kilogram dan tinggi sampai 4 meter.
Fosil burung moa ditemukan berumur sekitar 2,4 juta tahun lalu.
Kepunahan burung Moa raksasa diperkirakan sudah terjadi sejak 1400-an silam.
Orang-orang Maori banyak memanfaatkan burung Moa Raksasa untuk membuat perhiasan, pakaian, sampai kepala tombak.
Inilah yang menyebabkan burung moa raksasa menemukan kepunahan lebih cepat karena manusia terus memburu megafauna ini.
4. Dodo
Dodo adalah burung besar yang enggak bisa terbang dari pulau Mauritius.
Burung Dodo punya bulu yang warnanya biru keabu-abuan dengan kepalanya yang besar.
Bobot burung dodo bisa mencapai sekitar 23 kilogram, dan burung ini enggak punya predator alami di habitat tempat tinggalnya.
Namun, ketika pelaut dari Portugis mulai masuk ke Pulau Mauritius, Dodo mulai jadi makanan dan banyak dikonsumsi sebagai sumber protein.
Dodo terakhir hidup pada sekitaran tahun 1681 karena manusia masuk ke habitat dan jadi predatornya.
Baca Juga: Cerita Tentang Kepunahan Burung Dodo, Burung yang Tak Bisa Terbang
5. Mammoth Berbulu
Mammoth berbulu adalah salah satu megafauna yang paling terkenal, Kids.
Kepunahan mammoth berbulu diperkirakan sekitar 7.500 tahun lalu, ketika zaman es terakhir.
Perubahan iklim yang ekstrem menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan megafauna ini akhirnya mengalami kepunahan.
Selain perubahan iklim, manusia juga melakukan perburuan ekstrem sehingga mammoth menghadapi kepunahan.
Nah, Kids, itulah tadi beberapa contoh megafauna yang menghadapi kepunahan karena kehadiran manusia. Semoga menambah wawasanmu, ya!
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.