GridKids.id - Setiap tanggal 23 September, diperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional.
Tahukah kamu bagaimana sejarah bahasa isyarat, Kids?
Tunarungu atau tuli adalah kondisi terganggunya fungsi pendengaran. Keadaan ini bisa berlangsung sementara atau bahkan permanen.
Gangguan pendengaran ini membuat penyandangnya kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
Nah, untuk mempermudah berkomunikasi dengan teman tuli, ada cara berkomunikasi yang bisa dilakukan, yaitu menggunakan bahasa isyarat.
Belajar dengan Tulisan
Saat ini, teman tuli bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Namun sebelum abad ke-16, mereka dianggap tidak bisa mempelajari berbagai hal karena enggak bisa mendengar.
Untung saja pada sekitar tahun 1500, Geronimo Cardano yang merupakan ahli matematika sekaligus dokter dari Italia, menyadari jika belajar dapat dilakukan tanpa harus menggunakan pendengaran.
Ia pun mendidik anaknya yang tuli menggunakan kata-kata tertulis.
Sekolah Tuli Pertama
Sejak saat itu, metode pembelajaran untuk teman tuli terus berkembang.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Dua Jenis Bahasa Isyarat: SIBI dan BISINDO