Find Us On Social Media :

3 Kaidah Kebahasaan yang Digunakan Teks Cerita Fiksi serta Ciri-cirinya

Ada tiga jenis cerita fiksi, yaitu cerpen, roman, dan novel.

GridKids.id - Cerita fiksi adalah suatu karya sastra yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau didasari angan-angan, fantasi, dan bukan kejadian nyata sehingga berdasarkan imajinasi pengarang.

Dunia fiksi membawa pembacanya ke dalam petualangan yang tak terbayangkan, Kids.

Tahukah kamu? Ada tiga jenis cerita fiksi, yaitu cerpen, roman, dan novel.

Nah, cerita fiksi dapat membangkitkan pembaca untuk mengidentifikasi, menjiwai, mengupas, dan menyimpulkan makna-makna kemanusiaan.

Cerita fiksi berfungsi sebagai media untuk penyebaran anggapan inovatif, kestabilan visi, kecendekiaan, dan kebijaksanaan penulis kepada pembaca.

Struktur teks cerita fiksi terdiri dari orientasi, kompleksitas, rating, pemecahan, dan koda.

Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks cerita fiksi berbeda dengan puisi, lo.

Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa saja kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks cerita fiksi.

Kaidah Kebahasaan yang Digunakan Teks Cerita Fiksi

1. Simile

Salah satu kaidah kebahasaan teks cerita fiksi adalah suatu perbandingan antara dua hal yang berbeda, yang diindikasikan oleh kata penghubung "seperti" atau "bagai".

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Cerita Fiksi serta Struktur Teksnya, Apa Saja?