GridKids.id - Apakah kamu pernah mendengar istilah ekosistem terestrial, Kids?
Secara alami, ekosistem terdiri dari dua tipe dasar, yaitu ekosistem terestrial dan ekosistem akuatik.
Menurut asal katanya, istilah terestrial berasal dari bahasa Latin, 'terra' yang berarti bumi atau berada di permukaan tanah.
Pengertian ekosistem adalah tempat tinggal atau suatu sistem ekologi yang dibentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Bersumber dari National Geographic dalam kompas.com, ekosistem terestrial adalah komunitas organisme darat dan interaksi komponen biotik dan abiotik di area tertentu yang umumnya ditemukan di benua dan pulau.
Nah, ekosistem terestrial merupakan ekosistem darat yang populasi spesiesnya berdasarkan lahan dan mencakup interaksi antara biotik dan abiotik tertentu
Ada beragam jenis ekosistem terestrial, yaitu ekosistem padang rumput, tundra, taiga, hutan gugur, gurun, dan hutan hujan tropis.
Tahukah kamu? Ekosistem terestrial dipengaruhi oleh keadaan tanah, iklim, kelembapan, curah hujan, dan matahari.
Ekosistem terestrial ditentukan dalam zona yang ditentukan oleh temperatur dan curah hujan yang berbeda pada suatu tempat tertentu.
Pola ekosistem ini dapat berubah akibat aktivitas manusia, kebakaran, atau petir.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu apa saja karakteristik ekosistem terestrial, yuk, simak informasi di bawah ini!
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Ekosistem Terestrial dan Jenis-jenisnya #AkuBacaAkuTahu
Karakteristik Ekosistem Terestrial
1. Komponen Biotik
Komponen biotik ekosistem terestrial terdiri dari berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.
Tumbuhan merupakan produsen utama dalam ekosistem ini, menghasilkan makanan melalui fotosintesis.
Hewan berperan sebagai konsumen, memakan tumbuhan atau hewan lain. Mikroorganisme berperan dalam penguraian bahan organik dan daur ulang nutrisi.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik ekosistem terestrial meliputi tanah, air, udara, iklim, dan topografi.
Tanah merupakan tempat tumbuhnya tumbuhan dan menyediakan nutrisi bagi tumbuhan. Air dibutuhkan oleh semua makhluk hidup dalam ekosistem.
Udara menyediakan oksigen untuk respirasi dan karbon dioksida untuk fotosintesis.
Iklim dan topografi menentukan jenis tumbuhan dan hewan yang dapat hidup di suatu ekosistem.
3. Interaksi Biotik dan Abiotik
Baca Juga: 5 Peran Ekosistem Gurun bagi Kehidupan di Bumi dan Ciri-cirinya, Apa Saja?
Komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem terestrial saling berinteraksi satu sama lain.
Tumbuhan dan hewan beradaptasi dengan kondisi tanah, air, udara, iklim, dan topografi di habitatnya.
Mikroorganisme membantu menguraikan bahan organik dan mendaur ulang nutrisi kembali ke tanah.
Ekosistem terestrial memiliki banyak manfaat bagi manusia, antara lain:
1. Menyediakan sumber makanan, air, dan bahan bakar.
2. Menjaga keseimbangan iklim.
3. Menjaga kesuburan tanah.
4. Menyediakan tempat tinggal bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan.
5. Sebagai objek wisata.
Nah, demikianlah informasi tentang karakteristik ekosistem terestrial serta manfaatnya ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.