Find Us On Social Media :

Tak Sembarangan, Begini Asal Muasal dan Filosofi Warna Merah dalam Perayaan Imlek

Perayaan Imlek identik dengan berbagai pernak-pernik berwarna merah. Apa filosofinya?

GridKids.id - Kids, perayaan Imlek tahun ini jatuh pada hari Sabtu, 10 Januari 2024.

Biasanya ketika Imlek banyak pernak-pernik berwarna merah yang memenuhi dekorasinya.

Tahukah kamu kenapa merah identik dengan perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa ini?

Sebenarnya enggak hanya warna warna merah, Imlek juga diwarnai oleh warna emas yang mencolok di berbagai sudut.

Dilansir dari laman National Geographic, wana merah yang sering muncul di perayaan Imlek berarti kebahagiaan.

Pendapat itu disampaikan oleh seorang budayawan Tionghoa yaitu Bapak David Kwa.

Warna merah adalah mewakili unsur "yang", yaitu warna panas.

Warna "yang" ini ditemukan pada warna Matahari dan warna api yang bisa jadi simbol kebahagiaan dan kehidupan di tahun yang baru.

Warna merah itu terang sehingga diharapkan bisa mengusir segala kegelapan juga kesedihan dari tahun yang telah lewat.

Tak hanya simbol kebahagiaan, merah juga jadi simbol ketulusan, kebenaran, juga kebaikan hati.

Sama seperti warna emas yang melambangkan kemakmuran, merah juga dalam karakter penulisan huruf pinyinnya adalah "hung" atau makmur.

Baca Juga: Memeriahkan Suasana, Inilah Asal-usul dan Filosofi Petasan dalam Perayaan Imlek

Asal Muasal Warna Merah Identik dengan Imlek

Berbagai elemen dalam perayaan Imlek sering dikaitkan dengan legenda atau cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Tionghoa.

Pada artikel GridKids sebelumnya yang membahas tentang petasan dalam perayaan Imlek, kamu sudah mengenal sosok monster dalam legenda Cina yang bernama Nian.

Ternyata dalam elemen warna merah ada kisah dari monster yang sama, lo.

Kamu sudah tahu kalau warna merah adalah lambang kebahagiaan, tapi ternyata maknanya juga sebagai warna keselamatan.

Diceritakan dulunya ada Nian, monster yang suka menyerang penduduk desa.

Nian yang buas ternyata lemah pada beberapa hal, di antaranya suara keras (petasan), api, juga warna merah.

Untuk melumpuhkan Nian, penduduk desa membuat kegaduhan dengan berbagai alat musik juga petasan.

Tak hanya itu, penduduk juga memasang berbagai barang berwarna merah di sekitarnya.

Nian ini kini diwujudkan dalam pentas barongsai yang meriah.

Dari legenda itu, sampai sekarang warna merah menjadi elemen yang begitu mencolok dan identik dengan masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: Kenalan dengan Barongsai, Tarian Lincah yang Meriahkan Perayaan Imlek

Hal ini bisa terlihat dari arsitektur klenteng tempat sembahyang, baju tradisional, pernak-pernik, dan masih banyak lagi.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kalau warna merah yang mendominasi dalam perayaan Imlek punya makna yang enggak sederhana bagi orang Tionghoa.

Warna ini ketika terus dilestarikan berarti mengenang dan menjaga nilai tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Tionghoa sejak dulu, Kids.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.