Ini membantu pemerintah dan masyarakat lokal untuk mengambil tindakan preventif, seperti membatasi pembangunan di daerah rawan dan mengatur jalur evakuasi.
3. Perencanaan Evakuasi
Membuat rencana evakuasi yang terperinci dan melatih masyarakat tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat.
Ini termasuk menentukan rute evakuasi, lokasi tempat pengungsian, dan mengidentifikasi titik-titik pertemuan.
4. Komunikasi Publik
Komunikasi yang efektif kepada masyarakat tentang risiko gunung berapi, tanda-tanda peringatan, dan langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat sangat penting.
Pemerintah dan ahli mitigasi bencana harus menggunakan media massa, sosial, dan jalur komunikasi lainnya untuk menyebarkan informasi yang akurat dan terkini.
5. Penguatan Infrastruktur
Membangun infrastruktur yang tahan terhadap dampak letusan gunung berapi, seperti tanggul lava, sistem drainase untuk mengalirkan lahar, dan struktur bangunan yang kokoh untuk melindungi orang dan harta benda.
Baca Juga: 3 Jenis Erupsi Berdasarkan Kekuatan serta Penjelasannya, Apa Saja?
5. Kesiapsiagaan dan Pelatihan
Melakukan pelatihan rutin kepada petugas darurat, relawan, dan masyarakat umum tentang tindakan yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah letusan gunung berapi.