Find Us On Social Media :

Karakteristik Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajah Sebelum dan Sesudah Abad ke-19

Bentuk perlawanan dari rakyat Indonesia melawan Belanda.

GridKids.id - Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai perlawanan terhadap Belanda yang melakukan penjajahan ke tanah air kita.

Penjajahan ini menimbulkan berbagai bentuk perlawanan dari rakyat Indonesia yang tak rela kehilangan tanah airnya.

Bagaimanakah karakteristik perlawanan terhadap Belanda sebelum dan sesudah abad ke-19? Apa saja perbedaan dan persamaannya?

Karakteristik Perlawanan Bangsa Indonesia Sebelum Abad ke-19

1. Bersifat kedaerahan yang artinya belum sepenuhnya bersatu dan perjuangan masih atas dasar daerah masing-masing.

2. Belum memiliki ide nasional yang jelas, artinya belum memiliki cita-cita untuk membentuk negara Indonesia yang merdeka.

3. Menggunakan senjata tradisional, artinya belum memiliki akses ke senjata modern yang lebih efektif.

4. Dipimpin oleh orang-orang yang berpengaruh, seperti tokoh agama atau bangsawan yang memiliki kharisma dan wibawa di masyarakat.

5. Masih bersifat sporadis atau musiman, artinya hanya terjadi pada saat-saat tertentu. Misalnya saat panen atau saat ada kesempatan.

6. Bentuk perlawanan dengan menggunakan fisik atau peperangan saja, artinya belum menggunakan cara-cara diplomasi atau negosiasi dengan penjajah.

7. Bertujuan mengusir penjajah bukan untuk memerdekakan Indonesia, artinya belum memiliki visi jangka panjang tentang masa depan bangsa.

Baca Juga: Sejarah Kedatangan Jepang ke Indonesia, Materi IPS Kelas 8 SMP

Contoh Perlawanan Sebelum Abad ke-19

1. Perlawanan Tuanku Imam Bonjol (Perang Padri) di Sumatera Barat

Perlawanan tersebut berlangsung dari tahun 1803 hingga 1837.

Tuanku Imam Bonjol melawan penjajahan Belanda dan pengaruh kaum Padri yang ingin menerapkan syariat Islam secara ketat.

2. Perlawanan Kapitan Pattimura di Maluku

Perlawanan ini berlangsung pada tahun 1817 melawan penjajahan Inggris dan Belanda yang ingin menguasai rempah-rempah di Maluku.

3. Perlawanan Pangeran Diponegoro di Jawa

Perlawanan ini berlangsung dari tahun 1825 hingga 1830.

Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda yang ingin mengambil tanah-tanah milik rakyat Jawa untuk proyek irigasi.

4. Perlawanan Pangeran Antasari di Kalimantan Selatan

Perlawanan ini berlangsung dari tahun 1859 hingga 1862 melawan penjajahan Belanda yang ingin menguasai sumber daya alam di Kalimantan.

Baca Juga: Perbedaan Perjuangan Indonesia Sebelum dan Sesudah 1908, Materi IPS Kelas 8

5. Perlawanan I Gusti Ketut Jelantik di Bali.

Perlawanan ini berlangsung pada tahun 1849 melawan penjajahan Belanda yang ingin menghapus sistem pemerintahan tradisional di Bali.

Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Sesudah Abad ke-19

Sejak abad ke-19 bangsa Indonesia telah melakukan berbagai perlawanan terhadap penjajah.

Namun perlawanan tersebut memiliki beberapa karakateristik umum, yakni sebagai berikut:

1. Perlawanan terbatas pada wilayah tertentu. Perlawanan ini disebabkan atas kesadaran nasional dan solidaritas antara masyarakat kala itu.

2. Perlawanan dalam bentuk kekerasan dan menggunakan alat-alat tradisional

3. Perlawanan dipimpin oleh orang-orang yang memiliki pengaruh atau kharisma di masyarakat. Misalnya para bangsawan atau pemuka agama.

4. Perlawanan tak dilakukan secara terus-menerus atau berkala.

5. Perlawanan kurang memiliki strategi yang matang dan terencana.

6. Masyarakat mudah terpecah belah oleh tipu daya Belanda.

Nah, itulah penjelasan mengenai karakteristik perlawanan Bangsa Indonesia terhadap penjajah sebelum dan sesudah Abad ke-19.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.