- Diakritik (é) dilafalkan (e). Contohnya:
"Tiap hari Senin, adik selalu mengikuti apel di sekolahnya." Kata apel, bukanlah merujuk pada nama buah, melainkan pada istilah dari upacara bendera.
Agar lebih jelas, kalimat tersebut dapat diganti dengan:
“Tiap hari Senin, adik selalu mengikuti apél di sekolahnya. Kata é dilafalkan seperti huruf e.
- Diakritik (ê) dilafalkan (∂). Contohnya:
"Pertandingan sepak bola itu berakhir sêri." Untuk kata sêri dilafalkan dengan ∂. Kata sêri merujuk pada hasil pertandingan sepak bola yang mana tak dimenangkan oleh suatu tim.
Huruf Diftong
Sementara itu, terdapat huruf diftong yang mana merupakan penggabungan dua huruf vokal.
Huruf diftong di dalam bahasa Indonesia hanya ada saat huruf vokal bertemu dengan huruf vokal lainnya.
Huruf diftong juga disebut dengan vokal rangkap. Terdapat empat bentuk huruf diftong, yaitu au, ai, oi, ei.
Berikut adalah cara penggunaannya:
Baca Juga: Belajar EYD Edisi ke- V: Pemakaian Huruf Abjad, Vokal, dan Konsonan