GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengar istilah daisugi?
Daisugi adalah istilah untuk tradisi menanam pohon di Jepang yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, lo.
Tradisi daisugi disebut bisa jadi alternatif dalam menghemat lahan dan membantu pelestarian alam.
Daisugi berasal dari kata 'dai' yang berarti meja. Secara harfiah, daisugi berarti pohon cedar.
Bersumber dari kompas.com, daisugi merupakan teknik produksi kayu dari Jepang yang memungkinkan tunas atau cabang dari pangkal pohon dipangkas untuk manfaatkan manusia.
Daisugi berasal dari daerah Kitayama, Kyoto. Tujuan awal dari teknik ini adalah memaksimalkan produksi kayu yang bisa dihasilkan dari satu pohon dengan menanam pohon di atas pohon.
Teknik yang digunakan dalam daisugi enggak hanya kuno, tetapi juga langka.
Ini dikarenakan daisugi menghasilkan kayu lurus khusus yang enggak bisa diberikan oleh teknik lain.
Pohon cedar dianggap sebagai meja untuk meletakkan pohon di atasnya. Pohon ini dipangkas secara besar-besaran dengan cara khusus.
Cara ini menghasilkan tunas cabang pohon cedar lurus yang tumbuh ke atas.
Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut lagi tentang apa itu daisugi, ya!
Baca Juga: Tips Merawat Tanaman: Kualitas Tanah untuk Menanam Pohon Bonsai
Mengenal Daisugi, Teknik Menanam Pohon yang Unik di Jepang
Teknik daisugi diperkirakan sudah ada sejak era Samurai sekitar abad ke-14 atau 600 tahun yang lalu.
Praktik ini dikembangkan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan kayu yang tinggi di Jepang, terutama untuk konstruksi bangunan dan pembuatan perabot.
Nah, teknik ini memungkinkan untuk mendapatkan kayu yang cukup untuk membangun rumah para samurai yang merupakan bangsawan ya, Kids.
Pohon yang tumbuh secara alami dipangkas secara hati-hati untuk menghasilkan serangkaian cabang dan ranting yang lurus, terutama dari bagian puncak pohon.
Setelah pemangkasan ini dilakukan, cabang-cabang yang tumbuh akan membentuk pola seperti semacam "kembaran" pohon induk.
Metode ini memungkinkan pohon-pohon daisugi untuk tumbuh dengan cepat dan menghasilkan kayu dengan serat lurus yang sangat panjang.
Kayu hasil daisugi dianggap sangat berkualitas dan ideal untuk konstruksi, pembuatan furnitur, dan berbagai produk kayu lainnya.
Tahukah kamu? Praktik ini juga membantu mengurangi tekanan eksploitasi hutan alam.
Hal ini dikarenakan dengan daisugi kayu berkualitas tinggi dapat dihasilkan dari pohon yang sudah ada tanpa perlu menebang pohon secara besar-besaran.
Baca Juga: Melengkapi Peta Pikiran Teks 'Hari Menanam Pohon', Jawaban Materi Kelas 5 SD Tema 2
Daisugi mencerminkan kesadaran Jepang terhadap keberlanjutan sumber daya alam dan kreativitas dalam mencari solusi untuk kebutuhan kayu yang meningkat di negara tersebut.
Melalui teknik daisugi, kita bisa mendapatkan kayu yang cukup tanpa perlu menebang banyak pohon.
Tahukah kamu? Kini daisugi mulai tersisihkan oleh metode penanaman lain yang lebih modern dan efisien.
Namun, teknik daisugi masih sering digunakan untuk tanaman tradisional Jepang ya, Kids.
Demikianlah informasi tentang apa itu daisugi, tradisi menanam pohon di atas pohon yang bisa menghemat lahan dan membantu pelestarian alam.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.