Find Us On Social Media :

Tantangan di Era Global Akibat Kemajuan Dunia, Pendidikan Pancasila Kelas XII

Kemajuan teknologi masa kini melahirkan banyak tantangan bagi masyarakat dunia, apa sajakah itu?

GridKids.id - Kids, kamu masih akan membahas bersama tentang materi pendidikan Pancasila kelas XII bersama GridKids, nih.

Pada artikel sebelumnya kamu sudah belajar tentang peluang juga kelemahan Indonesia untuk memahami langkah mencapai ke tahap negara yang berpengaruh di mata dunia global.

Hal ini menjadi penting karena kita kini sudah ada di dunia yang saling terhubung dengan dunia belahan lain, Kids.

Satu individu di suatu negara bahkan bisa berinteraksi dengan mudah dengan individu di negara lain.

Menurut Bapak Selo Soemardjan, globalisasi merupakan bentuk komunikasi dan organisasi di antara masyarakat satu dengan yang lain tampak berbeda di seluruh dunia.

Masyarakat itu akan punya tujuan yang sama dengan kaidah baru yang seragam.

Globalisasi begitu memudahkan tapi juga mengikis nilai-nilai juga norma agama, sosial, dan budaya di suatu masyarakat.

Ada banyak nilai, norma, dan tradisi yang mulai bergeser dan perlahan ditinggalkan oleh masyarakatnya.

Globalisasi mengikis peran masyarakat, menggantikannya dengan perusahaan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga komunitas yang mewakili kepentingan mereka.

Di sisi lain globalisasi memungkinkan Indonesia terlibat dan menaruh pengaruhnya di seluruh dunia.

Globalisasi bisa jadi cara untuk membawa kebaikan dan perubahan yang positif asalkan tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara kita, Kids.

Baca Juga: 7 Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Akibat Proses Globalisasi yang Pesat

Tantangan yang Muncul di Era Globalisasi

1. Menguatnya Individualisme

Makin majunya sebuah negara lahir masyarakat yang makin individualis, Kids.

Pemikiran tentang individualisme selalu erat kaitannya dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

Nilai dan pemikiran ini bersumber dari negara-negara barat.

Pada kenyataannya pola pemikiran ini belum tentu cocok diterapkan di Indonesia.

Budaya dan norma kita selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu, dalam budaya gotong royong kita.

Jika individualisme menguat, kita bisa saja enggak akan menjadi orang Indonesia lagi.

Orang Indonesia yang selalu ingin peduli dan membantu satu sama lain.

Hal ini bisa menjadi alasan atau pemicu kita mengalami perpecahan dan jauh dari kerukunan dalam perbedaan yang ada di masyarakat.

2. Kosmopolitanisme

Baca Juga: 12 Dampak Penggunaan Media Sosial pada Era Globalisasi Modern

Kosmopolitanisme adalah paham yang menganggap kalau seluruh manusia adalah komunitas yang sama.

Paham ini akan mendorong tatanan kehidupan manusia jadi seragam berdasar nilai universal.

Paham ini akan mengikis nasionalisme, perasaan cinta tanah air, nilai lokal dan nasional sebuah daerah atau negara.

Kosmopolitanisme yang makin kuat akan melemahkan identitas kebangsaan.

3. Fundamentalisme Pasar

Fundamentalisme adalah paham yang cenderung memperjuangkan sesuatu tanpa kompromi.

Konsep ini menekankan kepentingan ekonomi individu harus diutamakan di atas kepentingan ekonomi bersama.

Enggak hanya itu, fundamentalisme pasar juga menghendaki supaya peran negara dalam pengaturan ekonomi harus dilaksanakan sekecil mungkin.

Sekalipun negara terlibat, aturannya harus memfasilitasi dan mendorong terciptanya kebebasan individu untuk bertransaksi leluasa dalam pasar.

4. Radikalisme

Paham radikalisme adalah paham yang ingin mengubah tatanan kehidupan masyarakat yang secara mendasar mengakar dengan perilaku yang sarat kekerasan.

Baca Juga: 6 Faktor Pemicu Terjadinya Radikalisme dalam Masyarakat dan Ciri-cirinya

Radikalisme enggak selalu bermakna negatif contohnya yang terjadi di era 1945 pasca kemerdekaan Indonesia.

5. Intoleransi

Intoleransi adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok masyarakat yang selalu memaksakan keyakinannya supaya dituruti orang lain.

Sesungguhnya pihak lain juga punya hak yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Intoleransi masih sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, terkait dengan pilihan politik hingga keyakinan dan kepercayaan beragama.

Pertanyaan:
Kenapa konsep individualisme enggak cocok dengan orang Indonesia?
Petunjuk, cek lagi halaman 2.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.