GridKids.id - Kenapa di gurun tak terjadi hujan, Kids?
Gurun identik dengan wilayah yang gersang, kering, dan panas. Gurun berupa wilayah padang pasir atau padang luas yang tandus.
Gurun enggak hanya berupa batu-batuan saja melainkan juga ada yang berupa es seperti Gurun Antartika.
Gurun bisa dipisahkan menjadi empat jenis yang berbeda-beda, yaitu gurun pantai dingin, gurun sub tropis, gurun musim dingin, dan gurun kutub.
Gurun juga dikenal sebagai ekosistem kering yang ditandai oleh curah hujan yang rendah dan suhu yang tinggi.
Salah satu fenomena yang paling mencolok di gurun adalah kekurangan hujan.
Meskipun tampak kontradiktif, tetapi sebenarnya ada sejumlah alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa di gurun jarang atau bahkan enggak terjadi hujan.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja alasan di gurun jarang terjadi hujan, ya!
Kenapa di Wilayah Gurun Jarang Terjadi Hujan?
1. Pola Angin
Gurun sering kali terletak di daerah di mana pola angin dominan berperan besar dalam menentukan iklim.
Baca Juga: Bagaimana Topografi di Wilayah Gurun? Ini Penjelasan serta Contohnya
Angin yang bertiup dari laut ke daratan dapat membawa uap air, dan ketika angin mencapai gurun, ia naik ke atmosfer lebih tinggi, mendingin, dan kehilangan kelembapan.
Proses ini disebut dengan adiabatik yang akhirnya uap air tersebut enggak jatuh sebagai hujan di gurun, melainkan tetap terkondensasi di lapisan udara yang lebih tinggi.
2. Topografi
Topografi gurun seperti bukit dan pegunungan juga bisa memainkan peran penting.
Pegunungan cenderung menghalangi awan hujan dan angin yang membawa kelembaban.
Maka dari itu, sisi yang berlawanan arah dari arah angin sering kali menjadi gurun yang sangat kering. Inilah yang dikenal sebagai efek bayangan hujan.
3. Kelembapan Udara
Gurun memiliki udara yang sangat kering. Pada umumnya, kelembapan rendah membuat sulit bagi awan untuk berkembang dan membentuk hujan.
Kelembapan udara yang rendah juga berarti bahwa udara bisa menghangat dengan cepat saat terkena matahari, sehingga mengurangi kemungkinan pembentukan awan hujan.
4. Variabilitas Suhu Harian
Baca Juga: Sebagian Besar Wilayahnya Berupa Bebatuan, Ini 5 Hewan yang Hidup di Gurun Gobi
Suhu di gurun sering mengalami variasi besar antara siang dan malam hari.
Selama siang hari, panas yang intens dapat menyebabkan penguapan yang tinggi, meningkatkan kekeringan di tanah.
Namun, ketika malam tiba, udara dapat mendingin dengan cepat sehingga menyebabkan kondensasi dan pembentukan embun.
Tetapi sering kali enggak cukup untuk membentuk hujan yang signifikan ya, Kids.
5. Siklus Hidrologi
Gurun memiliki siklus hidrologi yang berbeda dengan wilayah lainnya.
Evaporasi dan penguapan air dari tanah dan permukaan gurun sangat tinggi, tetapi sumber airnya sangat terbatas.
Maka dari itu, meski ada siklus air yang terus berlangsung, gurun sering kali tetap kering karena keseimbangan antara masukan dan keluaran air cenderung enggak seimbang.
Demikianlah informasi tentang alasan di wilayah gurun jarang terjadi hujan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.