2. Gunung Berapi Tipe Perisai (Shield Volcano)
Gunung berapi perisai memiliki bentuk yang lebih datar dan luas dibandingkan gunung berapi strato.
Mereka terbentuk oleh lava cair yang relatif tipis dan memiliki tingkat viskositas yang rendah.
Letusan cenderung kurang eksplosif karena lava yang lebih encer dan memiliki kemampuan untuk meratakan area luas. Contoh: Mauna Loa di Hawaii.
3. Gunung Berapi Kerucut (Cinder Cone Volcano)
Gunung berapi kerucut adalah gunung berapi kecil dengan kemiringan yang curam dan terbentuk oleh endapan abu, batu kerikil, dan pecahan lava yang terlempar selama letusan.
Letusan gunung berapi kerucut dapat eksplosif, tetapi umumnya bersifat lebih kecil dan lebih lokal.
Contoh: Gunung Parícutin di Meksiko.
4. Gunung Berapi Kaldera (Caldera Volcano)
Gunung berapi kaldera adalah gunung berapi besar yang memiliki kawah besar di tengahnya.
Kaldera terbentuk setelah letusan besar yang mengosongkan ruang di bawahnya.
Baca Juga: Tingginya Tak Mencapai Satu Meter, Inilah 4 Gunung Terpendek di Dunia