Find Us On Social Media :

Pengaruh Bentang Alam dengan Keberagaman Budaya, IPAS Kelas 3 SD

Rumah adat adalah salah satu bentuk pengaruh bentang alam pada bentuk keragaman budaya sebuah masyarakat.

GridKids.id - Halo, Kids, kali ini kamu masih akan melanjutkan pembahasan tentang bentang alam di materi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Kelas 3 SD.

Tak hanya mempengaruhi adaptasi manusia, bentang alam juga bisa mempengaruhi ragam budaya di suatu wilayah.

Salah satu bentuk budaya yang terpengaruh oleh perbedaan bentang alam adalah rumah, Kids.

Yap, kali ini kamu akan diajak melihat rumah adat yang menjadi salah satu simbol atau ciri khas sebuah daerah.

Indonesia punya kondisi bentang alam yang berbeda-beda, dari perbedaan pulau dari Sabang sampai Merauke.

Ilmuwan melihat bahwa perbedaan tempat tinggal juga bisa memengaruhi kebiasaan sebuah masyarakat.

Contohnya: Rumah adat Mbaru Niang di wilayah Pulau Flores.

Rumah adat itu berbentuk kerucut, tinggi, dan terbuat dari daun lontar.

Fungsi dari bentuk atap rumah itu untuk memudahkan aliran air hujan dan bisa menahan udara hangat keluar dari bangunan rumah.

Dinding rumahnya enggak punya jendela karena bertujuan menjaga rumah tetap hangat.

Tampilan rumah ini akan mengingatkanmu dengan rumah adat honai di Papua, Kids.

Baca Juga: 4 Jenis Bentang Alam di Kawasan Asia Tenggara yang Sangat Beragam

Rumah Adat di Indonesia

Di Indonesia, suku-suku yang mendiami kawasan pegunungan tinggi di Papua punya rumah adat atau rumah tradisional yaitu rumah honai.

Di dalam rumah honai dihuni oleh penduduk suku Dani yang biasanya membuat perapian untuk memasak dan menghangatkan suhu rumahnya.

Rumah honai dibuat tanpa jendela dengan atap yang rendah.

Bagian atapnya dibuat dari jerami atau ilalang untuk menjaga panas supaya penghuni rumah enggak kedinginan.

Rumah honai di Papua mirip sekali dengan struktur rumah igloo yang dibuat oleh orang Eskimo.

Bentuk atau struktur rumahnya bulat dan menjaga ruangan di dalamnya punya suhu yang tetap hangat.

Di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, suku Bajo banyak yang bekerja sebagai nelayan.

Rumah mereka dirancang sebagai rumah panggung yang terapung.

Tujuan dibuatnya rumah panggung terapung ini supaya mereka bisa bekerja dengan mudah dan membuka jalan untuk bisa mencapai perahunya.

Sedangkan rumah-rumah di dataran rendah dengan area terbuka membuat pemiliknya lebih mudah merasakan terpaan semilir angin.

Baca Juga: Filosofi Atap Rumah Joglo, Rumah Adat Jawa Simbol Status Sosial

Sebagian rumah dibuat sangat tertutup sehingga beberapa orang bisa memasang pendingin udara di tiap rumahnya.

Rumah-rumah di kawasan perumahan malah ada yang punya kolam renang tempat beraktivitas bersama keluarga atau warga perumahan yang nyaman untuk ditinggali.

Pertanyaan:
Apa fungsi atap rumah Mbaru Niang di Flores?
Petunjuk, cek lagi halaman 1.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.