GridKids.id - Teks eksplanasi merupakan tulisan yang memuat penjelasan tentang fenomena dan ilmu pengetahuan.
Adapun beberapa peristiwa yang dapat dijadikan sebagai bahan penyusunan teks eksplanasi, mulai dari sosial, budaya, sampai politik.
Teks eksplanasi merupakan teks yang memuat informasi tentang tahapan dan alasan terjadinya suatu hal.
Selain itu, teks eksplanasi juga diartikan sebagai teks yang menjelaskan proses terjadinya sebuah fenomena.
Fakta Teks Eksplanasi
Dikuti dari buku Pembelajaran Ringkas Bahasa Indonesia (2022) oleh Arisni Kholifatu Amalia dan Icha Fadhilasari, informasi dalam teks eksplanasi disusun berdasarkan fakta dan pernyataan lain yang berkaitan.
Fakta dalam teks eksplanasi berfungsi sebagai penjelas dari penyebab atau alasan terjadinya sebuah fenomena.
Penyusunan teksnya harus selalu dilengkapi fakta, seperti data penelitian atau data lainnya berdasarkan ilmu pengetahuan.
Fakta di dalam teks eksplanasi juga berfungsi membantu pembaca agar lebih memahami peristiwa tersebut.
Tak hanya itu, fakta juga memiliki fungsi untuk penjabaran fenomena dalam teksnya agar menjadi lebih jelas, sistematis, dan logis.
Tanpa adanya fakta, sulit bagi pembaca untuk meyakini dan memahami peristiwa yang tuliskan penulis.
Baca Juga: Mengenal 3 Sifat Teks Eksposisi dan Contoh Kalimatnya, Apa Saja?
Misalnya, teks eksplanasi tentang letusan gunung berapi. Fakta yang dapat dimasukkan adalah proses erupsi gunung dan jumlah gunung berapi yang aktif.
Fungsi Fakta dalam Teks Eksplanasi
Berikut adalah beberapa fungsi fakta dalam teks eksplanasi, yaitu:
1. Teks eksplanasi sebagai penjelas atau penyebab terjadinya sebuah fenomena.
2. Agar memudahkan pembaca untuk memahami peristiwa.
3. Agar penjabaran keterangannya menjadi jelas, sistematis, dan logis.
Contoh Teks Eksplanasi
Tsunami
Tsunami atau secara etimologi berarti “ombak besar di pelabuhan”, adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi.
Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai.
Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Teks Narasi serta Ciri-Ciri dan Struktur Penulisannya
Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar.
Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lainnya adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.
Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik dan kawasan Palung Sumatera di Samudra Hindia.
Risiko tsunami dapat dideteksi dengan sistem peringatan dini tsunami yang mengamati gempa-gempa berkekuatan besar dan melakukan analisis data perubahan air laut yang terjadi setelahnya.
Jika dianggap ada risiko tsunami, pihak berwenang dapat memberi peringatan atau mengambil tindakan seperti evakuasi.
Risiko kerusakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan tsunami, seperti membuat bangunan dengan ruang luas, serta penggunaan bahan beton bertulang, maupun dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh hari.
Jadi, itulah pembahasan mengenai fungsi-fungsi fakta dalam teks eksplanasi serta contohnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.