GridKids.id - Pengembangan industri-industri strategis sering kali melibatkan investasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan, infrastruktur, dan pelatihan sumber daya manusia.
Tujuan utama pengembangan industri strategis untuk memperkuat ekonomi negara, meningkatkan daya saing, dan menjaga keamanan nasional.
Keberadaan dan perkembangan industri-industri ini dapat memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian, keamanan nasional, dan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa ciri umum industri strategis melibatkan tingginya tingkat kompleksitas teknologi, ketergantungan ekonomi, serta kepentingan strategis dan keamanan nasional.
Pengembangan industri strategis di Indonesia
Pada mulanya industri strategis di Indonesia berkaitan dengan pengembangan industri pertahanan dan keamanan..
Namun, seiring berjalannya waktu, industri strategis melebar ke dalam berbagai bidang usaha yang berbasis kemajuan teknologi.
Perkembangan industri strategis ini diharapkan dapat melahirkan banyak perusahaan yang mampu mendorong pembangunan dan membantu Indonesia menjadi negara maju.
Sejarah perkembangan industri strategis di Indonesia dimulai dengan perkembangan industrialisasi modern pada masa Orde Baru saat pemerintah membentuk Tim Pelaksana Pengembangan Industri Strategis (TPPIS) pada tahun 1983.
TPPIS melakukan pengkajian yang mendalam hingga menghasilkan ide untuk membentuk Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) pada tahun 1989.
BPIS kemudian menjadi lembaga non pemerintah yang bertugas untuk membina, mengelola dan mengembangkan sepuluh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Strategis, di antaranya adalah:
Baca Juga: Perkembangan Industri dan Efeknya pada Urbanisasi Masyarakat, Sejarah XI SMA
1. PT. IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) sebagai pusat industri pesawat terbang atau kedirgantaraan. Sekarang berubah nama menjadi PT. DI (Dirgantara Indonesia)
2. PT. PAL (Penataran Angkatan Laut) sebagai pusat industri kapal laut atau kemaritiman.
3. PT. INKA (Industri Kereta Api) sebagai pusat industri kereta api.
4. PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) sebagai pusat industri telekomunikasi.
5. PT. PINDAD (Perindustrian TNI Angkatan Darat) sebagai pusat industri senjata dan alat perang
6. PT. Dahana sebagai pusat industri bahan peledak.
7. PT. Krakatau Steel sebagai pusat industri baja
8. PT. Barata Indonesia sebagai pusat industri alat berat
9. PT. Boma Bisma Indra sebagai pusat industri permesinan/diesel.
10. PT. LEN (Lembaga Elektronika Nasional) sebagai pusat industri elektronika.
Sepuluh industri strategis tersebut kemudian berkembang dalam menjalankan berbagai program pembangunan industri negara.
Baca Juga: Ilmu Ekonomi kelas X SMA: Pengertian Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dan Fungsinya
Momen puncak perkembangan industri strategis adalah ketika IPTN berhasil menerbangkan produk pesawat pertamanya pada tanggal 10 Agustus 1995.
Peristiwa tersebut menjadi momen yang bersejarah bagi kemajuan penguasaan teknologi di Indonesia.
Oleh karenanya hingga saat ini tanggal 10 Agustus dikenal sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
Perkembangan industri strategis kemudian mengalami kemunduran seiring dengan terjadinya badai krisis ekonomi pada tahun 1998.
Krisis ekonomi yang berujung pada kesulitan keuangan negara tersebut mengakibatkan tersendatnya pembiayaan untuk BUMN Industri Strategis sehingga program-programnya secara otomatis terhenti.
Berbagai cara telah diupayakan untuk dapat memulihkan kembali kinerja industri strategis hingga akhirnya mulai dapat bergeliat kembali di tahun 2000- an dengan melibatkan banyak perusahaan swasta.
Sejak saat itu industri strategis di Indonesia kembali mengalami periode perkembangan sampai hari ini.
Jadi, itulah Kids Pengembangan Industri Strategis di Indonesia.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia!