GridKids.id - Pernahkah kamu menonton pertunjukan drama, Kids?
Drama juga termasuk ke dalam salah satu karya sastra Indonesia, lo. Drama mempertimbangkan banyak penyajian di atas panggung.
Di banding dengan genre karya sastra lainnya seperti novel, cerpen, dan puisi, drama punya keunikannya sendiri.
Penulis naskah drama akan menyusun cerita sedemikan rupa agar penonton bisa memahami alur dengan jelas.
Alur akan disusun dengan cara sistematis agar mendapat apresiasi yang baik dari penonton.
Agar kamu lebih memahaminya, simak struktur dan kaidah kebahasaan drama berikut ini!
Struktur Drama
Terdapat beberapa struktur drama yang penting untuk kita pelajari, seperti berikut ini:
1. Babak
Penulis naskah drama membedakan babak satu dengan babak lainnya berdasrkan susunan alur cerita dalam drama.
Babak atau episode merupakan bagian penting dalam drama. Ini menjadi penanda susunan alur, sehingga mempermudah pembaca untuk memahami cerita yang ingin disampaikan.
Baca Juga: Pengertian Drama Musikal: Gabungan Musik, Tari dan Peran
2. Adegan
Runtutan cerita dalam drama dibagi dalam babak dan adegan yang ditandai dengan pemunculan tokoh atau pergantian suasana.
Pergantian suasana ini dapat diiringi dengan pergantian tata panggung, tata cahaya, properti panggung, atau perubahan sikap tokoh.
3. Dialog
Dialog merupakan pembeda drama dengan karya sastra lainnya. Untuk menyusun dialog, pengarang harus memerhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari.
Dialog membangun emosi, pemikiran, pembentukan karakter, dan motivasi gerakan yang dilakukan oleh pemeran.
Dialog ini terjadi karena percakapan antar dua tokoh atau lebih dalam drama. Sementara itu, percakapan dengan satu tokoh disampaikan dalam bentuk monolog.
Monolog adalah percakapan atau narasi yang disampaikan oleh satu tokoh, tanpa ada balasan dari tokoh lain.
4. Prolog
Prolog adalah adegan singkat atau pidato yang disampaikan di awal pertunjukan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
prolog menjadi pengantar sebelum masuk ke dalam cerita drama. gambaran umum yang bisa disampaikan berupa latar belakang pementasan, sinopsis, atau pancingan kepada penonton untuk menyambut pementasan.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Drama Modern dan Tradisonal, Serta Contohnya
5. Epilog
Epilog adalah bagian akhir di dalam drama yang berfungsi untuk menyampaikan inti cerita atau menafsirkan amanat drama.
Epilog berupa bagian akhir dalam drama atau penutup dari orang yang menyampaikan prolog di awal.
Kaidah Kebahasaan Drama
Struktur dalam drama berkaitan dengan kaidah kebahasaan, seperti yang terlihat pada dialog atau monolog, drama menggunakan tanda petik untuk menunjukkan percakapan.
Narasi dalam drama juga dilengkapi bagian luar dialog yang menjelaskan tentang latar tempat, waktu, dan suasana.
Drama tak terlalu memperhatikan kaidah kebahasaan yang baku seperti prosa, atau memiliki lapis makna seperti puisi.
Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan drama:
- Menggunakan kata kerja yang menyiratkan terjadinya peristiwa.
- Menggunakan kata-kata sifat atau descriptive language yang bertujuan untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.
- Menggunakan kata yang menggambarkan urutan waktu atau konjungsi kronologis.
Baca Juga: 7 Unsur Eksternal dan Internal yang Mendukung Pementasan Seni Teater
- Menggunakan kata kerja yang mengandung apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
Itulah penjelasan mengenai struktur dan kaidah kebahasaan yang ada pada drama.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.