Find Us On Social Media :

Pengantar Netnografi: Etnografi Digital, Antropologi Kelas XI SMA

Netnografi adalah bentuk etnografi digital yang makin marak ditengah kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.

GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas bersama tentang materi Belajar dari Rumah (BDR) Antropologi Kelas XI SMA.

Kali ini kamu akan diajak belajar bersama tentang materi baru berkaitan dengan netnografi: etnografi pada masyarakat digital.

Kids, pernahkah kamu membayangkan bahwa berbagai foto dan dokumentasi di media sosial bisa dijadikan sebagai data untuk penelitian ilmiah?

Dulunya, penelitian ilmiah ada di laboratorium untuk ilmu alam atau di tengah-tengah masyarakat untuk ilmu sosial.

Pada pembahasan sebelumnya kita jadi tahu kalau seorang etnografer banyak menghabiskan waktu di lapangan, hingga setahun atau lebih tinggal di lokasi tempat masyarakat yang dikajinya tinggal.

Pada masyarakat digital saat ini, beberapa etnografer mulai mengubah lapangan kajian mereka ke media digital.

Inilah kenapa pembahasan etnografi dalam masyarakat digital menjadi penting untuk dipelajari.

Perubahan sosial budaya masyarakat dalam satu dasa warsa ini mengalami lompatan yang luar biasa.

Banyak faktor mulai dari revolusi industri 4.0, masyarakat 5.0, sampai ada masa pandemi Covid-19 yang sudah mengubah pola interaksi masyarakat.

Perubahan dan perkembangan teknologi sudah mendorong kemampuan jaringan untuk memperkenalkan banyak aktor baru dan konten baru dalam proses pengorganisasian sosial secara digital.

Ada sebuah network society di mana struktur sosial dan aktivitas organisasi dibentuk melalui teknologi informasi dalam proses jaringan.

Baca Juga: Prinsip Etika dalam Penelitian Etnografi, Antropologi Kelas XI SMA

Pengantar Netnografi dalam Masyarakat

Perkembangan teknologi dan jaringan telekomunikasi sudah menghasilkan masyarakat baru yaitu masyarakat jaringan yang dihubungkan dengan teknologi dan media sosial.

Hal ini akan mengubah pola interaksi masyarakat yang semula berinteraksi dengan tatap muka lalu beralih secara virtual.

Sebelum pandemi COVID-19 terjadi, pembelajaran dilakukan dengan pola tatap muka lalu beralih ke pembelajaran lewat jaringan dan koneksi internet.

Hal ini membutuhkan teknologi informasi yang kita kenal dengan istilah pembelajaran daring (dalam jaringan).

Perubahan enggak hanya terjadi dalam sebuah proses pembelajaran saja, tapi menyeluruh dalam kehidupan sebuah masyarakat.

Masyarakat kita kini bertransformasi menjadi masyarakat digital yang harus berkembang seiring kemajuan ilmu pengetahuan.

Penyesuaian itu dialami oleh ilmu antropologi dengan etnografinya.

Perkembangan studi etnografi terbaru menuntut peneliti untuk menemukan cara efektif dan efisien dalam mencari pola komunikasi yang memuat identifikasi budaya dari suatu informan, kelompok budaya, atau sebuah lingkup organisasi.

Dunia maya atau cyberspace akan membuka peluang untuk etnografi yang baru supaya bisa berkembang.

Masyarakat yang punya ruang baru untuk bertukar informasi dan komunitas sekarang enggak perlu lagi bertemu dalam sebuah ruang fisik.

Baca Juga: Menulis Laporan Etnografi yang Bisa Diterima Pembaca, Antropologi Kelas XI SMA

Inilah yang membuat praktis etnografis terbaru akan mengalami perubahan yang makin jelas arahnya.

Etnografi enggak hanya didefinisikan sebagai metode atau teknik pengumpulan data yang hanya dilakukan dengan cara tatap muka, tapi digabung antara konsep observasi dan teknik wawancara.

Dua konsep untuk memperoleh data penelitian itu direkam untuk menunjukkan fenomena sosial budaya yang tumbuh di bawah teknologi digital kita.

Metode inilah yang dikenal sebagai netnografi, yang berasal dari kata internet dan etnografi.

Pertanyaan:
Apakah perbedaan etnografi klasik dan etnografer modern?
Petunjuk, cek lagi halaman 1.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.