GridKids.id - Hai, Kids, kali ini kamu kembali belajar bersama materi Belajar dari Rumah (BDR) Antropologi Kelas XI SMA.
Di artikel GridKids sebelumnya kamu telah sama-sama belajar tentang jenis-jenis Etnografi dan cara membacanya.
Kali ini kamu akan lanjut belajar bersama tentang langkah-langkah dalam melakukan penelitian etnografi, nih, Kids.
Penelitian etnografi cenderung berhati-hati dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk menarik sebuah kesimpulan.
Kehati-hatian tersebut lalu berimbas ke banyak tenaga dan waktu yang dikeluarkan.
Tantangan penelitian etnografis terletak di kesulitan untuk mempelajari pola-pola manusia dalam suatu komunitas di wilayah tertentu.
Sehingga dalam menentukan penelitian etnografi ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam memahami suatu kebudayaan masyarakat dalam sebuah institusi sosial.
Salah satu langkah awalnya adalah menentukan masalah penelitian dan informan.
Pada langkah ini, etnografer lalu menentukan masalah penelitian yang akan ditelitinya.
Permasalahan penelitian ini termasuk aktivitas masyarakat yang mendasari atau membentuk sebuah kebudayaan di masyarakat.
Masalah penelitian ditemukan dalam fenomena sosial budaya masyarakat sehari-hari yang bisa ditangkap lewat observasi intensif atau pembicaraan sepintas saja.
Baca Juga: Jenis-Jenis Etnografi: Awam dan Akademik, Antropologi Kelas XI SMA
Masalah penelitian ini bisa saja berasal dari rasa ingin tahu peneliti atau masalah yang sudah ada di dalam suatu masyarakat.
Ketika sedang berusaha menentukan masalah penelitian berarti kita sedang menentukan informan.
Kriteria Informan
a. Enkulturasi Penuh
Enkulturasi adalah proses alami ketika seorang informan belajar tentang suatu budaya.
Etnografer berusaha mengungkap kemunculan awal informan di sebuah institusi masyarakat hingga proses adaptasi dengan kebudayaannya sendiri.
Situasi ini bisa menagrah ke pengalaman pribadi informan yang sudah bertahan di sebuah kelompok untuk waktu lama.
Calon informan berperan untuk bisa menjawab masalah penelitian yang akan diteliti oleh etnografer yang telah hidup bersama dengan masyarakat yang dikajinya.
b. Keterlibatan Langsung
Etnografer harus bisa mencermati keterlibatan langsung calon informan.
Penting untuk memperhatikan proses pemilihan calon informan dan seberapa terlibatnya mereka dalam sebuah budaya.
Baca Juga: Sejarah Perkembangan Etnografi: Era Yunani-Romawi Hingga Masa Pembaruan, Antropologi XI SMA
Keterlibatan ini bisa jadi acuan seperti apa informan akan menggunakan pengetahuan dan membimbing tindakan mereka dalam membentuk kebudayaan.
Kualitas data yang akan diperoleh tergantung bagaimana informan masih terlibat di suasana budayanya.
Etnografer harus memilih informan yang masih berada dalam suasana kebudayaan yang tengah diteliti supaya hasil data yang diperoleh bisa berkualitas.
c. Cukup Waktu
Etnografer harus memilih informan berdasar waktu yang akan digunakan.
Manajemen waktu bukan berkaitan dengan etnografer saja tapi juga calon informannya.
Hal ini berkaitan dengan kesediaan dari calon informan yang digali informasinya.
Etnografer harus bisa memperhitungkan berapa kali wawancara, observasi, dan pengumpulan data dilakukan.
d. Nonanalitik
Etnografer bisa menentukan informan dengan cara memilih informan yang enggak menggunakan analisisnya berdasar ilmu-ilmu yang dikuasainya.
Etnografer sebaiknya memilih informan yang menggunakan perspektif sebagai orang dalam atas kebudayaan informan itu sendiri.
Pertanyaan: |
Apakah yang dimaksud dengan konsep enkulturasi penuh? |
Petunjuk, cek lagi halaman 2. |
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.