Find Us On Social Media :

Konsep Penelitian Etnografi Clifford Geertz, Antropologi Kelas XI SMA

Kajian Etnografi yang mencoba menggali realitas di masyarakat dengan budayanya masing-masing, mendorong masyarakat menggambarkan identitas dari sudut pandangnya sendiri.

GridKids.id - Kids, kali ini kamu akan kembali belajar bersama di artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi Antropologi Kelas XI SMA.

Di artikel sebelumnya kamu sudah belajar bersama tentang ciri-ciri etnografi dalam ilmu antropologi, lo.

Nah, kali ini kamu akan diajak membahas tentang salah satu karya etnografi dari Bapak Clifford Geertz yang berjudul The Religion of Java.

Karya etnografi ini berusaha melukiskan kehidupan sosial dan agama masyarakat Mojokuto, Jawa Timur.

Dalam penelitiannya, Bapak Clifford Geertz melakukan komunikasi dengan masyarakat Mojokuto dengan lebih dulu belajar bahasa setempat.

Observasi yang dilakukan juga termasuk terlibat dalam berbagai aktivitas tradisional masyarakat, mulai dari upacara-upacara adat, hingga koordinasi atau rapat-rapat di dalamnya. Penelitiannya dilakukan dalam tiga tahapan, di antaranya:

1. Persiapan bahasa Indonesia di Universitas Harvard.

2. Sejak bulan Oktober 1952-1953, bapak Clifford Geertz juga belajar bahasa Jawa dengan bantuan mahasiswa UGM.

Hal ini dilakukan supaya memperoleh pengetahuan umum tentang kebudayaan dan kehidupan masyarakat Jawa.

3. Penelitian lapangan di Mojokuto dari Mei 1953 hingga September 1954.

Dari penelitian dan observasi yang dilakukannya, bapak Clifford Geertz menemukan tiga tipe kebudayaan di sana, yaitu: abangan, santri, dan priyayi.

Baca Juga: Pengertian Etnografi Menurut Para Ahli, Antropologi Kelas XI SMA

Konsep Etnografi oleh Clifford Geertz

Tak hanya tiga tipe kebudayaan, penelitian dan observasi lapangan juga mendorong Bapak

Clifford Geertz untuk menemukan lima jenis mata pencaharian utama masyarakat Mojokuto, di antaranya petani, pedagang kecil, pekerja tangan bebas-buruh kasar, pegawai, guru atau administrator.

Konsep Thick Description disebutkan dalam buku yang ditulisnya yaitu The Interpretation of Cultures.

Clifford Geertz menyadari kalau perlu ada deskripsi tentang budaya sebuah masyarakat dari sudut pandang masyarakat itu sendiri.

Konsekuensi dari konsep itu adalah etnografer harus mengorbankan diri dan tenggelam juga menyelami kehidupan masyarakat yang jadi objek penelitian.

Thick description jadi salah satu pendekatan penting dalam kajian etnografi karena bisa membantu menjelaskan perilaku atau fenomena budaya dari konteks terjadinya juga interpretasi makna dari perilaku atau peristiwa budayanya.

Dengan menerapkan thick description juga, etnografi bisa mendukung manusia untuk bisa memahami sikap, perspektif, juga motivasi di balik laku atau tindak budaya sebuah masyarakat.

Hal ini penting gunanya untuk menggambarkan makna juga fenomena budaya secara lebih mendalam.

Jika pemahaman ini bisa disampaikan dan dipahami oleh manusia, maka enggak ada lagi penghakiman terhadap fakta atau realitas budaya sebuah masyarakat.

Tidak ada masyarakat yang merasa apa yang dimilikinya lebih baik atau lebih buruk.

Baca Juga: Ciri-Ciri Etnografi sebagai Metode Penelitian, Antropologi Kelas XI SMA

Budaya adalah identitas yang melekat sehingga enggak seharusnya dibandingkan karena asal muasal juga filosofinya juga berbeda.

Pertanyaan:
Kenapa Bapak Clifford Geertz belajar bahasa Jawa sebelum meneliti masyarakat Mojokuto?
Petunjuk, cek lagi halaman 1.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.