Tradisi sasi adalah contoh praktik tradisional yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan.
Melalui sasi, masyarakat setempat menjaga ekosistem mereka dengan mengatur waktu dan cara penggunaan sumber daya alam, seperti lautan dan hutan, sehingga sumber daya ini tidak habis digunakan.
b. Kearifan Lokal
Tradisi sasi mencerminkan pengetahuan lokal dan kearifan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Hal ini menujukan pentingnya menghormati dan penggunaan sumber daya alam.
c. Kepemilikan Bersama
Tradisi sasi melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya alam, sehingga keputusan terkait penggunaan sumber daya tidak hanya diambil oleh satu pihak atau individu, melainkan oleh komunitas secara keseluruhan.
d. Keterlibatan Masyarakat
Tradisi Sasi menggalang keterlibatan aktif masyarakat dalam pengawasan dan pelaksanaan aturan yang berkaitan dengan sumber daya alam.
Ini membantu memperkuat rasa tanggung jawab dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan mereka.
e. Keberlanjutan Budaya
Baca Juga: 4 Alasan Kita Harus Melestarikan Terumbu Karang, Tak Hanya Penting untuk Lautan